Beranda Edukasi Pendidikan Mahasiswa Kelompok 42 KKNT-MBKM Unisri Ajari Pembukuan pada Pelaku UMKM Desa Glintang,...

Mahasiswa Kelompok 42 KKNT-MBKM Unisri Ajari Pembukuan pada Pelaku UMKM Desa Glintang, Boyolali

Nerrisa Cindy Wijaya, mahasiswa Kelompok 42 KKNT MBKM Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta bersama Putri, pelaku UMKM di Desa Glintang, Boyolali / Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Salah satu kunci keberhasilan sebuah usaha adalah kedisiplinan dan ketertiban dalam soal pembukuan, pengaturan aliran kas uang masuk dan keluar.

Pembukuan bukan hanya diperlukan untuk usaha-usaha yang berskala besar saja. Bahkan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sekelas tokok kelontong pun, jika ingin berhasil, harus menggunakan pembukuan yang tertib dan benar.

Mengacu pada konsep dan pemahaman tersebut, Nerrisa Cindy Wijaya, mahasiswa Kelompok 42 KKNT MBKM Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta melihat para pelaku UMKM, khususnya toko kelontong di Desa Glintang, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali bahkan belum menggunakan pembukuan.

Kalaupun sudah ada yang menggunakan pembukuan, sifatnya masih belum sesuai standar. Mereka hanya menuliskan pengeluaran ketika belanja stok saja.

Melihat kenyataan tersebut, Cindy Wijaya, mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi tersebut tergerak untuk melakukan program KKN berupa “Pelatihan Pembukuan Sederhana Bagi UMKM di Desa Glintang” pada Jumat (12/8/2022).

“Bagaimanapun, UMKM tentu membutuhkan pembukuan meskipun sederhana,” ujar Cindy Wijaya seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Ia mengatakan, pembukuan sederha hanyalah bagian kecil dari praktik akuntansi yang sebenarnya. Yakni, pencatatan aliran uang kas yang di dalamnya terdapat proses penerimaan atau pendapatan dan pengeluaran, baik secara tunai maupun kredit.

Baca Juga :  Purna Tugas di UNS, Prof Pranoto Lanjutkan Langkah di UMUS Brebes

Pembukuan secara sederhana, jelas Cindy, adalah pencatatan semua informasi mengenai transaksi dan kegiatan keuangan dari pebisnis tentang proses akuntansi, kemudian hasilnya berupa pelaporan keuangan akuntansi sebagai bentuk informasi keuangan bagi pemilik usaha.

Putri, pelaku UMKM di Desa Glintang, Boyolali tampak antusias belajar pembukuan dari mahasiswa KKNT-MBKM Unisri / Istimewa

Dengan metode privat dan door to door, Cindy Wijaya melatih secara langsung kemampuan para pendiri dan pelaku UMKM di Desa Glintang, Kecamatan Sambi, Boyolali untuk mencatat kegiatan transaksi mereka.

Program pelatihan pembukuan sederhana itu, menurut Cindy, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM di Desa Glintang mengenai pentingnya mencatat atau membuat pembukuan, sehingga mereka dapat mengetahui setiap pemasukan dan pengeluaran pada masing-masing periode.

“Tujuan yang ingin dicapai adalah para pelaku UMKM di Desa Glintang mengetahui cara melakukan pencatatan atau pembukuan dengan baik, benar dan jelas. Ini semua tentu demi kemajuan mereka,” ujar Cindy.

Baca Juga :  ISETH 2024, UMS Berkomitmen pada Pengembangan Teknologi

Para pelaku UMKM di Desa Glintang pun menyambut baik program pelatihan pembukuan door to door tersebut. Mereka mengaku sangat terbantu dengan pelatihan tersebut, dan segera akan menerapkannya dalam usaha mereka. Redaksi