SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan silaturahim nasional MPKU Muhammadiyah untuk menyambut Muktamar ke-48.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu (10/8/2022) di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Inti acara adalah silaturahim dan Rakernas dari pelayanan kesehatan umum PKU yang dihadiri sekitar 460 peserta dari seluruh Indonesia.
Tema yang diusung adalah “Bakti untuk Negeri” sesuai runtutan acara, yang diakhiri dengan pencanangan bakti RSMA dan klinik Muhammadiyah Aisyiyah untuk negeri.
Pencanangan dilakukan langsung oleh Prof Dr H Haedar Nashir, M.Si selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.
Haedar Nasir mengatakan, pelayanan kesehatan di Indonesia masih jauh dari kata cukup, oleh sebab itu, Muhammadiyah berkeinginan untuk membuat pelayanan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya.
Hal tersebut dilakukan dengan tidak membeda-bedakan atau memandang agama seseorang. Dengan demikian, bakti untuk negeri akan semakin tercermin berangkat dari keinginan tersebut.
Menurut Haedar Nashir, Muhammadiyah ingin terus mengakselerasi peran dan tugas muhammadiyah untuk kesehatan bangsa.
Oleh karena itu, Muhammadiyah memerlukan dukungan serta kolaborasi dengan lembaga kemasyarakatan. Muhammadiyah akan terus meningkatkan peran rumah sakit tidak hanya di kota besar melainkan sampai ke daerah kecil atau pelosok dalam hal pelayanan kesehatan.
“Untuk itu, kami sekarang sedang melakukan konsolidasi agar rumah sakit kita dari bawah naik ke menengah, menengah naik tingkat atas dan paripurna sebab dengan kekuatan seperti itu nanti kita bisa berperan membentuk kesehatan masyarakat,” jelas Prof Haedar kepada Joglosemarnews.
Ketua umum PP Muhammadiyah tersebut juga menuturkan bahwa masyarakat Indonesia perlu menggerakkan budaya hidup sehat. Membangun budaya dan lingkungan yang sehat memerlukan peran organisasi keagamaan, dengan pendekatan keagamaan masyarakat akan terbangun kesadarannya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy turut menyampaikan bahwa pendidikan dan kesehatan harus berjalan beriringan layaknya dua sisi mata uang.
“Untuk kesehatan, pemerintah sekarang sedang merancang program transformasi kesehatan pelayanan rakyat semesta, jadi target kita tidak ada satupun rakyat Indonesia yang tidak terlayani dalam segi kesehatan” ungkap Muhadjir Effendy kepada Joglosemarnews.
Ia menjelaskan, pembiayaan sudah dijamin melalui BPJS dan sekarang jumlah yang ditanggung pemerintah baik dari anggaran pusat atau anggaran daerah sekitar 134 juta dari total sekitar 270 juta penduduk.
Apabalia seluruh rakyat Indonesia sudah melakukan pembayaran, maka mestinya mereka harus bisa mengakses layanan kesehatan. Akses tersebut yang akan dibenahi melalui transformasi kesehatan.
Muhadjir Effendy menambahkan, bahwa Muhammadiyah harus mengambil bagian dalam transformasi kesehatan tersebut.
Hal tersebut seiring dengan ditambahnya anggaran kesehatan pada tahun mendatang. Termasuk di dalamnya terdapat Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan menghidupkan kembali Posyandu. Salah satunya adalah Posyandu Prima yang tidak hanya melayani Balita tetapi juga remaja dan manula.
Diharapkan adanya organisasi sosial keagamaan seperti Muhammadiyah yang memiliki sejarah panjang dapat menjadi bagian dari upaya transformasi kesehatan. Luthfia Nur’il Prameswari