SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang kakek yang berprofesi sebagai pemulung di Sragen membuat gempar usai membeli mobil baru di sebuah dealer mobil di Sragen.
Pemulung berusia 69 tahun bernama Mbah Wardji itu membeli mobil Daihatsu Sigra gres seharga Rp 180,3 juta.
Kakek asal Kampung Bangun Sari RT 02, Sragen Kulon, Sragen, itu bahkan datang ke dealer dengan membawa uang tunai satu karung.
Karena berpenampilan lusuh khas pemulung, karyawan dealer sempat tak percaya jika Mbah Wardji akan membeli mobil baru.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Mbah Wardji mengatakan ia datang ke dealer dengan jalan kaki bersama istrinya. Ia datang ke dealer mobil Astra Daihatsu Mandiri Zirang Utama Sragen.
Dengan membawa karung, ia sempat tidak dianggap oleh karyawan dealer. Karyawan bahkan sempat tak percaya bahwa karung yang dibawa berisi uang tunai.
Menurutnya, karung yang dibawa itu berisi uang tunai mulai pecahan Rp 2.000an, Rp 5000an, Rp 10.000an, Rp 50.000an dan Rp 100.000an.
Sebagian uang itu masih tersimpan di dalam toples dan dimasukkan ke karung. Ia mengaku membeli mobil baru karena sudah lama menjadi obsesinya.
Untuk mewujudkan mimpinya itu, hasil memulungnya selama 3 tahun ia kumpulkan. Namun banyak yang sempat menyepelekan dan memandang sebelah mata.
“Uangnya dari ngumpulin hasil memulung selama 3 tahun dan sebagian uang dari istri dapat warisan. Kita jujur saja wong kita sempat dikatain sama orang-orang kalau kamu pencari rosok beli mobil itu mimpi mana bisa. Makanya kita buktikan aja hari ini kita beli mobil beneran,” ujar Mbah Wardji ditemui Selasa (23/8/2022).
Karyawan dealer, Dezy Ais membenarkan Mbah Wardji telah membeli satu unit mobil baru jenis Daihatsu Sigra.
Ia juga kaget ketika kedatangan Mbah Wardji yang menurutnya konsumen istimewa.
“Awalnya datang ke dealer lihat-lihat mobil dan tanya harga. Sebelum pulang ia bilang kalau besok akan datang lagi bawa uangnya, sehari kemudian beneran kakek itu datang bawa uang,” ujarnya.
Dezy juga membeberkan saat datang ke dealer ia terkejut melihat uang tunai satu karung yang dibawa Mbah Wardji.
“Iya, kamu kaget karena uang yang dibawa pecahan kalau ditotal ada Rp 180 jutaan lebih. Recehnya banyak banget. Butuh 5 orang menghitung sampai 3 jam,” ujarnya. Wardoyo