Beranda Edukasi Kesehatan Waspada, Subvarian Covid Centaurus Masih Ada. Gejalanya Seperti Flu Biasa

Waspada, Subvarian Covid Centaurus Masih Ada. Gejalanya Seperti Flu Biasa

Ilustrasi penderita penyakit flu / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pandemi Covid-19 memang sudah melandai, namun tingkat kewaspadaan diimbau untuk tetap ditingkatkan karena subvarian Covid Centaurus masih menghantui.

Diketahui, Covid Centaurus merupakan salah satu subvarian yang muncul yang memiliki nama resmi Omicron BA.2.7.

Para ahli pertama kali mendeteksi varian ini di India pada Mei 2022 lalu. Virus ini dilaporkan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian Omicron lainnya.

Bahkan, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) menetapkannya sebagai varian dalam pemantauan sejak 7 Juli 2022 lalu karena telah terdeteksi di negara-negara Eropa termasuk Inggris dan Jerman.

Sebagai contoh, baru-baru ini lima kasus varian Centaurus terdeteksi di Moskow, Rusia. Hingga saat ini, semua pasien di Moskow memiliki gejala ringan dan sampel mereka telah diambil untuk mengetahui lebih banyak tentang implikasi varian tersebut.

Gejala Covid Centaurus

Memang sampai sekarang belum banyak yang diketahui pasti terkait subvarian ini. Namun para peneliti dan ilmuwan sedang melakukan beberapa tes untuk menentukan asal dan gejalanya.

Gejala dari virus ini cukup umum, tampak seperti flu biasa. Oleh karena itu perlu berhati-hati dan mengetahui gejala dari virus ini, berikut beberapa gejalanya:

  1. Sakit kepala ringan
  2. Demam ringan
  3. Menggigil
  4. Batuk ringan
  5. Gejala pilek atau flu

Selain itu dokter juga telah menyarankan semua orang yang terinfeksi Centaurus untuk waspada terhadap sesak napas atau gejala mengkhawatirkan lainnya.

Para ahli menyebutkan, penggunaan masker dan vaksinasi tetap merupakan tindakan efektif yang dapat diambil agar terhindar dari subvarian ini. Vaksinasi amat diperlukan terutama untuk jangka panjang agar tidak terinfeksi lagi.

Namun seseorang yang telah divaksinasi dan memiliki gejala jarang yang berakhir di rumah sakit. Jumlah penderita yang berakhir dalam perawatan intensif dengan ventilator dan efek pun lebih rendah apabila telah divaksinasi.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.