JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Asyik, Pemerintah Gelontorkan Dana Rp 21 Miliar untuk Rehab 28 SMP di Boyolali

Salah satu dari 28 sekolah di Boyolali yang sedang direhab / Foto: Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali merehabilitasi 28 SMP yang rusak. Anggaran perbaikan berasal dari dana aloaksi khusus (DAK) sebesar Rp 21 miliar.

“Sekolah itu tersebar di semua kecamatan dengan kerusakan yang beragam. Baik ruang kelas maupun ruangan penunjang pembelajaran,” ujar Kabid SMP Disdikbud Boyolali, Lasno.

Ditemui wartawan pada Kamis (29/9), dia menjelasakan, rehabilitasi menyasar baik SMP negeri maupun dan swasta. Untuk di Boyolali Kota menyasar dua titik. Yakni di SMPN 2 Boyolali dan SMPN 4 Boyolali. Sedangkan sekolah lainnya seperti SMPN 1 Cepogo, SMPN 2 Musuk, SMPN 1 dan 2 Ampel.

Kemudian SMPN 1 Teras, SMPN 1 Banyudono, SMPN 2 Ngemplak, SMPN 1 Simo, SMPN 1 Sambi. Untuk wilayah utara adalah SMPN 2 Kemusu, SMPN 2 Juwangi, SMPN 1 Wonosegoro, SMPN 2 Andong, SMP Muhammadiyah 10, SMP Bineka Karya (BK) Boyolali Kota dan Klego serta SMP Muhammadiyah 2 Simo.

Baca Juga :  Tangani Arus Balik Lebaran, Kapolres Boyolali Terjun Langsung Atur Lalu Lintas

“Kerusakan bangunan itu relatif. Contohnya, SMPN 2 Boyolali, ini malah kemarin atapnya sudah kami turunkan karena sangat parah dan ruangan tidak layak untuk ditempati.”

Sedangkan kerusakan yang dialami tiap sekolah berbeda-beda. Sehingga, bantuan rehabilitasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Ada yang mendapatkan rehabilitasi ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, toilet dan lainnya.

Ditambahkan, kerusakan yang dialami sekolah sudah terdata di data pokok pendidikan (Dapodik). Bahkan, jauh hari sejak 2021 pihaknya sudah melakukan diskusi panjang dengan Kemendikbud untuk dasar keputusan rehab sekolah tersebut.

Baca Juga :  Menhub Budi Karya Kunjungi Pos Terpadu Ops Ketupat Candi 2024 Polres Boyolali

“Contuhnya,  di SMPN 1 Teras itu yang direhab ruang guru. Kita tidak bisa mengalihkan ke program rehab lainnya.”

Bahkan, saat ini pihaknya juga tengah mendiskusikan sasaran rehabilitasi SMP tahun 2023. Pihaknya telah mengirimkan data kondisi sekolah ke Kemendikbud. Baru setelahnya, Kemendikbud akan meminta dinas untuk melakukan verifikasi kerusakan.

“Kemendikbud nantinya yang menentukan sekolah mana yang akan direhabilitasi.”

Pihaknya juga meminta sekolah selalu aktif melaporkan data di sekolah melalui dapodik. Baik data siswa, data guru, maupun data sarana prasarana. Kegiatan dilakukan setiap awal tahun anggaran, di bulan April – Mei.

“Kita bimbing sekolah melalui sistem yang dibuat oleh kementerian untuk menghitung kerusakan kontruksi yang ada di sekolah.” Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com