SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku mulai sore ini, Sabtu (3/9/2022) menuai kekecewaan dari sejumlah kalangan.
Salah satunya kalangan pengusaha muda di Sragen yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Ketua BPC Hipmi Sragen periode 2022-2025, Syaifuddin menyampaikan kenaikan harga BBM tersebut jelas menghadirkan kekecewaan bagi masyarakat, termasuk pengusaha.
Sebab BBM adalah salah satu kunci yang sangat menentukan dan berdampak sektor ekonomi lainnya. Naiknya harga BBM dipastikan akan membebani masyarakat maupun pengusaha lantaran imbasnya akan turut mengerek harga-harga lainnya.
“Sudah barang tentu kecewa. Bagi pengusaha kenaikan harga BBM akan berimbas menaikkan harga bahan baku, kemudian biaya produksi, transportasi pasti juga akan mengikuti naik. Imbasnya harga produk nanti mau tidak mau harus naik. Ini yang memberatkan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM seusai terpilih dalam Muscab Hipmi, Sabtu (3/9/2022).
Lebih lanjut, pengusaha muda asal Desa Celep Kedawung itu menilai kenaikan harga BBM ini juga dirasa sangat berat.
Sebab kondisi ekonomi warga, pelaku UKM dan pengusaha masih belum sepenuhnya pulih dari efek pandemi berkepanjangan.
Meski demikian, pihaknya menyampaikan apapun kondisinya, masyarakat dan pengusaha mau tidak mau harus menerima kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM.
“Kalau bagi pengusaha, imbasnya nanti mau tidak mau harus menaikkan harga produk menyesuaikan kenaikan BBM dan komponen lain. Nah untuk bisa bertahan ya harus pintar-pintar melakukan strategi bagaimana meyakinkan konsumen akan kualitas produknya,” urainya.
Untuk mengurangi beban pengusaha, pria yang akrab disapa Iput itu berharap pemerintah bisa mengurangi tarif pajak untuk usaha, pajak penghasilan dan sebagainya.
Sehingga bisa sedikit membantu kalangan pengusaha agar tidak bertambah berat bebannya pasca kenaikan harga BBM. Wardoyo