SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dewasa ini, hampir semua kegiatan baik perorangan maupun yang bersifat kelembagaan atau industrial, diarahkan untuk memiliki wawasan lingkungan.
Ini merupakan aplikasi dari konsep pembangunan berwawasan lingkungan yang digaungkan oleh pemerintah belakangan ini.
Sementara di sisi lain, hampir semua kegiatan manusia selalu menghasilkan sampah atau limbah, baik sampah organik maupun non organik.
Sampah non organik, seperti sampah plastik misalnya, selama ini menjadi problem tersendiri karena sulit terurai. Karena itulah gerakan go green coba digiatkan oleh pemerintah maupun pegiat lingkungan hidup untuk mengurangi sampah plastik.
Selaras dengan hal itu, Mahasiswa KKN kelompok 13 UNS menyelenggarakan program pelatihan pembuatan totebag lipat berbahan kain perca.
Pelatihan tersebut dilakukan terhadap para pelaku UMKM di Kelurahan Tipes, yang sebagian besar mata pencahariannya berasal dari kain perca. Warga di Tipes kebanyakan membuat pakaian daster berbahan dari kain perca.
Merujuk pada konsep go green di atas, mahasiswa KKN kelompok 13 UNS menggelar pelatihan membuat totebag lipat berbahan kain perca.
“Kenapa totebag, ya karena dengan totebag lipat ini kita bisa membawanya ke mana-mana untuk keperluan sehari-hari seperti belanja misalnya,” jelas Ratna Hayu, perwakilan mahasiswa KKN kelompok 13 UNS.
Berbelanja menggunakan totebag lipat, menurut Ratna Hayu ramah lingkungan, karena bisa menggantikan tas plastik sekali buang yang biasa digunakan untuk belanja.
“Dari kebiasaan ini, sebenarnya kita sudah berperan dalam menurangi limbah plastik. Tinggal bagaimana nanti kita membiasakan masyarakat untuk mengurangi limbah plastik dalam aktivitasnya sehari-hari,” beber Ratna Hayu.
Pelatihan tersebut diampu oleh dua orang narasumber, yakni Zulfa Rahmawati dan Madu Mastuti. Salah satu dari narasumber tersebut merupakan warga lokal dari Kelurahan Tipes.
Para peserta ibu-ibu dari RW 10 dan RW 13 tersebut tampak sangat antusias mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir.
Lebih lanjut, Ratna Hayu menjelaskan, pelatihan membuat totebag lipat tersebut memiliki dua manfaat sekaligus. Pertama, adalah membuka peluang produk baru bagi warga Tipes, selain daster yang selama ini mereka buat.
Kedua, selaras dengan konsep go green tadi, penggunaan totebag lipat bisa mengurangi penggunaan tas berbahan plastik.
“Harapannya, jika ini menjadi sebuah gerakan, maka impian sebuah lingkungan yang hijau, bersih dan asri akan tercapai,” paparnya.
Untuk diketahui, KKN kelompok 13 UNS ini terdiri dari Disson Kurniawan, Azizah Khoirun Nisa, Elia Hestiningrum, Ratna Hayu Fitriana Wibowo, Salsabil Nabilah Setyaningrum, Nur Rohmah Widyastuti, Atmia Lauhilhulafa, Mukaromah Siti Aisyah, Annisa Nurul Hidayati dan Cici Novita Sugianti Putri Al Islami. Redaksi