SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diberlakukan akhir pekan lalu, tak dipungkiri berimbas buruk pada kondisi ekonomi masyarakat.
Meningkatnya beban hidup apalagi bagi warga tidak mampu dan dalam kondisi keterbatasan, ternyata menuai empati dari kepolisian.
Seperti di Polsek Ngrampal, Sragen. Tergerak dengan kondisi sejumlah warga tak mampu dan serba keterbatasan, jajaran Polsek yang dipimpin AKP Hasto Broto itu berinisiatif menggelar bantuan paket sembako untuk warga terdampak di lingkungan sekitar Mapolsek.
Didampingi sang istri dan jajaran anggota, Kapolsek rela berkeliling dan blusukan dari rumah ke rumah warga yang terdampak.
Ada janda tua, lansia sakit, korban kecelakaan hingga ibu-ibu didera stroke yang didatangi Kapolsek. Satu persatu diberikan paket sembako yang digalang dari inisiatif Polsek.
“Ini sedikit bantuan dari kami Polsek Ngrampal Bu. Semoga manfaat nggih,” ucap Kapolsek AKP Hasto Broto saat menyerahkan bantuan ke Nanik (60) janda tua di seberang jalan Mapolsek.
Ibu paruh baya itu tak kuasa menyembunyikan kegirangannya. Ia mengaku kenaikan harga BBM sangat memberatkan apalagi bagi dirinya yang hanya seorang janda sebatang kara.
“Seneng sekali Mas. Dapat bantuan sembako dari Pak Kapolsek. Bisa untuk kebutuhan,” ujarnya.
Mewakili Kapolres, Kapolsek Hasto menyampaikan kegiatan bagi sembako itu merupakan inisiatif dari Polsek.
Tujuannya untuk meringankan beban bagi warga tidak mampu dan penyandang keterbatasan yang dirasa terdampak kenaikan harga BBM.
“Ini merupakan bentuk kepedulian Polri untuk warga, terutama yang terdampak kenaikan harga BBM. Jadi sebelum bantuan kompensasi kenaikan BBM dari pemerintah cair, kita (polisi) bantu lebih dulu sesuai kemampuan. Meski tidak seberapa semoga bisa memberi kemanfaatan meringankan beban warga,” ujar Hasto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (6/9/2022).
Tono, warga di dekat Mapolsek juga tak mampu menyembunyikan kegembiraannya usai menerima paket sembako dalam kardus.
Pria paruh baya korban kecelakaan dan dua kali operasi tapi gagal itu mengakui kenaikan harga BBM benar-benar menghadirkan beban berat bagi masyarakat kecil seperti dirinya.
“Senang sekali. Dampak kenaikan BBM ini luar biasa. Apa-apa jadi naik, berat bagi warga kecil Mas. Ini senang sekali dapat bantuan sembako dari Pak Kapolsek,” ucapnya.
Ungkapan tak kalah haru datang dari Sugiyem (64). Nenek yang tinggal di sebelah utara Mapolsek itu tak henti mengucapkan terimakasih ke Kapolsek.
Ia yang beberapa bulan tak bisa beraktivitas akibat deraan penyakit stroke itu menyebut bantuan sembako itu bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Seneng sekali Mas. Ini bisa untuk kebutuhan. Matur suwun Pak Kapolsek,” ucapnya lirih. Wardoyo