LAMPUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nahas benar nasib pelajar kelas VIII di Way Tuba, Lampung ini. Ia kehilangan nyawanya lantaran berkali dengan rekannya, Sica.
Peristiwa tersebut terjadi di di Way Tuba, Lampung berakhir damai.
Keluarga korban maupun pelaku berdamai dan tidak membawa kasus ini ke jalur hukum lantaran korban dan pelaku masih di bawah umur.
Pelaku sempat diamankan di Polsek Way Tuba,
Kasus ini bermula saat MI (13) seorang pelajar kelas VIII SMP di Way Kanan, Lampung terlibat perkelahian dengan seorang teman sekelasnya berinisial DY (13).
MI meninggal dunia meski sempat dibawa ke Puskesmas Way Tuba.
“Peristiwa itu terjadi pada Jumat (16/9/2022) sekitar pukul 07.00 WIB di halaman sekolah, sebelum masuk sekolah,” kata Kapolsek Way Tuba Inspektur Satu Yudhianto mendampingi Kapolres Way Kanan Lampung AKBP Teddy Rachesna saat dihubungi via telepon.
Yudhianto mengatakan, antara korban dan pelaku saat itu terlibat saling ejek nama orang tua. Saling adu mulut, lantas adu fisik antarkeduanya.
“Berantemnya bukan keroyokan, tapi satu lawan satu,” ujar Kapolsek Yudhianto.
Berdasarkan pengakuan DY, dirinya memukul bagian belakang kepala korban.
Pukulan mengenai leher belakang korban.
Korban MI langsung jatuh di tempat. Melihat adanya perkelahian itu, sekolah langsung membawa korban ke Puskesmas Way Tuba.
Nahas nyawa MI tidak tertolong, dia meninggal di puskesmas.
“Keduanya teman sekelas, teman main, teman satu kampung,” ujarnya.
Kapolsek menerangkan keduanya merupakan warga Kepala Kampung Karya Jaya, Kecamatan Way Tuba.
Pasca kejadian tersebut, jenazah MI kemudian dibawa ke rumah duka.
Sedangkan DY sempat diamankan oleh anggota Polsek Way Tuba.
Namun karena keduanya masih di bawah umur, dilakukan musyawarah kedua keluarga.
“Kedua keluarga sepakat berdamai, dan tidak menuntut secara hukum,” katanya.
Jenazah MI sudah dikebumikan setelah Salat Jumat.
Ke depan pihaknya berencana akan melakukan penyuluhan kepada sekolah meminimalisir tindak kekerasan seperti perkelahian.
“Tadi juga sudah dapat arahan dari Kapolres supaya ada penyuluhan ke sekolah antisipasi perkelahian pelajar,” ujar Yudhianto.