Beranda Daerah Boyolali Babinsa Koramil 14 Klego, Kodim Boyolali ini Kreatif, Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Cair...

Babinsa Koramil 14 Klego, Kodim Boyolali ini Kreatif, Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Cair di Rumahnya

Serda Darmawan sedang membuat pupuk organik cair di rumahnya di Desa Sumber, Kecamatan Simo, Boyolali / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Langkah kreatif dilakukan oleh Babinsa Koramil 14/Klego Kodim 0724/Boyolali  Serda Darmawan.

Ya, dia melakukan sosialisasi pembuatan Pupuk Organik Cair PSB ( Photosintesis Bacteria )  di rumahnya di Desa Sumber, Kecamatan Simo pada Kamis ( 6/10/2022).

“Ya, langkah ini juga sekaligus mendukung upaya swasembada pangan,” katanya.

Dijelaskan, pembuatan Pupuk Organik Cair cukup mudah. Bahkan, bahan–bahan yang digunakan sederhana dan mudah didapatkan di lingkungan tempat tinggal.

Antara lain, air dari kolam ikan, penyedap rasa dan telur ayam. Semua bahan tersebut dicampur jadi satu kemudian dikocok dan disimpan.

“Pupuk tersebut bisa digunakan setelah disimpan selama 7 – 10 hari.”

Dalam kesempatan tersebut Danramil 14/Klego Kapten Cba Iswandi Yusuf  menyambut positif upaya yang dilakukan anggotanya tersebut.

Baca Juga :  Pedagang Pasar Nogosari  Boyolali Gelar Aksi Tolak Pindah Pasar

Dijelaskan, pembuatan pupuk tersebut bertujuan untuk  membantu para petani mencari solusi pengganti pupuk kimia yang selama ini dipakai oleh para petani pada umumnya.

Pasalnya, pupuk kimia semakin mahal dan cenderung merusak kesuburan tanah jika digunakan berlebihan.

“Pupuk ini berbahan yang ramah lingkungan membuat tanah lebih subur dan dapat digunakan ke semua jenis tanaman.”

Ditambahkan, pemakaian pupuk cair organik ini juga ramah lingkungan. Pihaknya juga terus mendukung anggotanya untuk bertindak kreatif untuk menolong masyarakat di lingkungannya.

“Harapan saya, agar para petani nantinya bisa membuat dan memakainya untuk tanaman pertanian maupun perkebunan. Selain bisa menghemat biaya, juga bisa meningkatkan perolehan hasil panen. Pembuatan pupuk cair sangat mudah dan sederhana. Bahkan, bahannya mudah diperoleh di sekitar lingkungan. Kalaupun ada bahan yang haus dibeli, harganya relative murah.” Waskita