Beranda Daerah Karanganyar Dinyatakan Hilang, Pencarian Arif Rahmatullah Pendaki Ritual Gunung Lawu Dihentikan

Dinyatakan Hilang, Pencarian Arif Rahmatullah Pendaki Ritual Gunung Lawu Dihentikan

Tim gabungan relawan, SAR, BPBD tengah mencari Arif Rahmatullah yang hilang saat mendaki Gunung Lawu / Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Pencarian terhadap Arif Rahmatullah (42) warga Kediri, Jatim yang hilang di Gunung Lawu dihentikan.

Pasalnya,  pencarian yang sudah dilakukan secara total selama seminggu juga belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan SAR Trenggalek, Jatim, Yoni Fariza (40) mengatakan, sesuai prosedur jika sudah tujuh hari dicari dan tidak ada tanda-tanda ditemukan, maka dianggap hilang dan pencarian dihentikan.

Tim gabungan relawan, SAR, BPBD tengah mencari Arif Rahmatullah yang hilang saat mendaki Gunung Lawu / Istimewa

“Tim gabungan relawan, SAR, BPBD sudah bekerja maksimal selama tujuh hari namun juga belum ada tanda-tanda maka secara resmi pencarian dihentikan,” ungkap Yoni Fariza saat dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM .

Menurut Yoni Fariza sesuai prosedur pencarian bisa dibuka kembali jika ada tanda-tanda kuat korban ditemukan. Yakni baik dari fakta dini ataupun laporan perkembangan yang krusial mengarah ditemukannya tanda-tanda.

Lebih lanjut Yoni Fariza menjelaskan Arif Rahmatullah memang terdeteksi naik ke Gunung Lawu yakni tercatat di pintu masuk Cemoro Sewu. Namun Arif Rahmatullah terpantau naik Gunung Lawu dengan kriteria pendaki ritual bukan pendaki hoby.

Pendaki ritual dapat diartikan seseorang mendaki dengan motif tertentu bukan seperti umumnya ingin sampai puncak Gunung Lawu dan menikmati pemandangan alam.

Akan tetapi pendaki ritual naik gunung banyak faktor bisa karena mimpi, mengejar sesuatu atau motif lain.

Dengan begitu performance dan  kesiapan pendaki ritual dan pendaki hoby sangat beda jauh.

“Kalau pendaki hoby itu kesiapan sarana dan prasarana sangat memadai sedangkan pendaki ritual itu kesiapannya ala kadarnya sehingga safetynya jelas beda,” tandas Yoni Fariza.

Untuk itulah karena kesiapan perbekalan safetynya yang berbeda tersebut menyebabkan resistensi hilang bagi pendaki ritual sangatlah besar dibanding pendaki hoby.

Apalagi tujuan pendaki ritual itu tak terarah bukan tujuan ke puncak gunung tetapi ketempat tempat ritual.

“Meskipun dalam hal ini berbagai tempat ritual di Gunung Lawu sudah dicari namun tetap juga belum ditemukan,” pungkas Yoni Fariza.

Sebagai informasi,  Arif Rahmatullah (43) berangkat naik Gunung Lawu dari kost nya di Desa Jaten, Karanganyar, Jateng
pada 15 Oktober.

Namun hingga kini belum juga ditemukan. Arif Rahmatullah bekerja sebagai karyawan pabrik kecap di Desa Sapen, Mojolaban, Sukoharjo tepatnya Jl Lawu Solo-Tawangmangu. Beni Indra