Beranda Umum Opini Metode Reciprocal Learning Berbantu Video Tutorial Haji Mampu Meningkatkan Motivasi Penguasaan Materi...

Metode Reciprocal Learning Berbantu Video Tutorial Haji Mampu Meningkatkan Motivasi Penguasaan Materi Praktek dan Hasil Belajar Siswa

Syarif Aminudin
Syarif Aminudin.S.Ag Guru PAI BP SMPN 2 Giritontro Wonogiri. Dok. Pribadi

Oleh : Syarif Aminudin.S.Ag
Guru PAI BP SMPN 2 Giritontro Wonogiri

Pendidikan merupakan hak seluruh umat manusia. Hak untuk memperoleh pendidikan harus diikuti oleh kesempatan dan kemampuan serta kemauan dari masing-masing individu sendiri. Dengan demikian, dapat dilihat dengan jelas bahwa betapa pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar sejajar dengan manusia lain, baik secara regional, nasional, maupun internasional.

Sekolah merupakan lembaga formal yang di dalamnya mengatur tentang jalannya proses pendidikan yang dilakukan dengan interaksi antara guru[pendidik] dan siswa[peserta didik]. Pendidik mempunyai keterkaitan yang erat dengan peserta didik dalam proses pendidikan (Mahfudz:2012:3). Hal ini membawa konsekuensi kepada pendidik untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya.

Seiring dengan tanggungjawab profesional sebagai pendidik dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap pendidik dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan berlangsung.Tujuannya adalah pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, serta tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai oleh semua peserta didik (sanjaya,2011:2006).

Guru merupakan salah satu unsur yang paling dominan dalam pendidikan,karena peran seorang guru menjadi tolok ukur keberhasilan suatu pendidikan. Seorang guru harus mampu berperan sebagai desainer (perencana), implementor (pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Sebagai pekerja profesional yang sudah dibekali dengan berbagai ilmu tentang keguruannya, maka seorang guru harus mampu mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya dengan kreatif dan inovatif. Seperti saat melaksanakan proses pembelajaran di kelas guru dituntut untuk mampu menerapkan strategi, metode, media pembelajaran dengan tepat sesuai dengan karakter materi yang diajarkan agar proses pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, mudah dipahami, memancing aktifitas, kreatifitas salah satunya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti [PAI BP].

Di sekolah, Pendidikan Agama Islam adalah sebagai mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam kurikulum sekolah mulai dari pendidikaan dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan tuntunan untuk mengormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang sangat strategis untuk membentuk kepribadian umat dan bangsa (peserta didik) yang tangguh; baik dari segi moralitas maupun dari aspek sains dan teknologi (Sofwan Nugraha and Supriadi dan Saepul Anwar, 2014). Demikian pula halnya dalam peningkatan mutu pendidikan, PAI harus dijadikan tolok ukur dalam membentuk watak dan kepribadian peserta didik serta membangun moral bangsa (nation character building) Salah satu alat pendidikan agama Islam yakni metode pendidikan agama Islam, yang mana dengan menggunakan metode yang tepat maka ajaran-ajaran agama dapat diserap oleh siswa dengan sebaik-baiknya. Penerapan metode pembelajaran yang tepat akan menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Seiring dengan itu seorang pendidik/ guru dituntut agar cermat memilih dan menetapkan metode yang tepat serta memanfaatkan berbagai media pembelajaran berbasis informasi teknologi dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.

Penulis sebagai guru PAI BP kelas IX A semester gasal tahun pelajaran 2022/2023 di SMP N 2 Giritontro Wonogiri dalam melaksanakan pembelajaran selalu memilih metode yang tepat dan berinovasi dengan memanfaatkan berbagai media berbasis teknologi. Hal ini dilakukan karena pemanfaatan berbagai media mampu memberikan berbagai kemudahan siswa dalam belajar sehingga meningkatkan motivasinya. Seperti ketika penulis menyampaikan materi “Haji dan Umroh ” memilih menerapkan metode Reciprocal learning dan memanfaatkan media berupa video tutorial haji.

Pemilihan metode dan media tersebut karena saat penulis menyampaikan materi pertemuan pertama masih menjumpai beberapa siswa yang belum mampu menguasai dan memahami materi sehingga dalam prakteknya beberapa siswa masih banyak yang salah. Pada saat guru memberikan soal tulis dan praktek kepada seluruh siswa kelas IX A dengan jumlah 28 anak hanya sekitar 78% yang mampu menjawab dan melakukan gerakan hampir sempurna sehingga mendapatkan nilai rata-85 di atas kkm. sedangkan 22% siswa belum mampu menjawab dan melakukan dengan benar sehingga nilainya masih di bawah kkm. Untuk mengatasi masalah di atas langkah yang dilakukan penulis melakukan evaluasi pembelajaran kemudian menerapkan metode pembelajaran pada pertemuan berikutnya dengan menerapkan metode Reciprocal Learning dan memanfaatkan video tutorial Haji sehingga langkah ini ternyata memudahkan siswa dalam menguasai teori maupun prakteknya serta meningkatkan hasil belajarnya.

Menurut Mosston dan Ashworth, (1994) dalam Dwialih Yuan, (2010: 2)
Pendekatan pembelajaran/ metode pembelajaran adalah cara untuk mencapai tujuan belajar yaitu tujuan yang diharapkan tercapai oleh siswa dalam kegiatan belajar. Menurut Suyatno. (2009, 64) Reciprocal Learning merupakan strategi pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pengajuan pertanyaan dimana siswa keterampilan-keterampilan meta kognitif diajarkan melalui pengajaran langsung dan permodelan oleh guru. Sedangkan media video tutorial Haji dan Umroh merupakan sarana pembelajara yang membantu dalam menyampaikan materi. Video ini diambil dari berbagai sumber internet kemudian diedit dengan tampilan yang lebih menarik sehingga mudah dipelajari, dipahami maupun ditirukan.

Adapun langkah–langkah pembelajaran adalah sebagai berikut: 1). Guru membuat video dan menyiapkan segala sarana prasarana pembelajaran. 2]. Guru memulai pembelajaran diawali dengan doa, apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran serta proses jalannya pembelajaran yang akan dilaksanakan, sekaligus memotivasi. 3).
Untuk menarik perhatian dan memudahkan siswa dalam memahami materi guru memutar video tutorial haji dilanjutkan penjelasan materi 4). Guru mencontohkan fase persiapan ,fase pelaksanaan,dan fase akhiran dan siswa memperhatikan tiap-tiap fase. 5). Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara bergantian untuk melakukan praktek pelaksanaan haji dan umroh. 6). Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (pengamat dan pelaku). 7). Guru memberi lembar kerja siswa dan menjelaskan tugas masing-masing siswa pada lembar kerja, siswa memperhatikan dan menganalisis lembar kerja dan melakukannya bersama teman sebaya. 8). Siswa melakukan tugas sebagai pengamat, pelaku, sesuai dengan lembar kerja masing-masing. 9]. Guru menilai dan mengamati proses pelaksanaan siswa. 10). Guru memperhatikan kegiatan tiap kelompok dan mengkoreksi kelompok yang salah serta memperbaikinya. 11]. Di akhir pembelajaran guru memberikan penguatan, evaluasi, motivasi dan apresiasi.

Pembelajaran dengan metode di atas mampu merubah pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Langkah-langkah pembelajaran mampu meningkatkan motivasi, pengetahuan, keterampilan, pemahaman dan nilai hasil belajarnya. Aktifitas, pengetahuan dan hasil belajar meningkat menjadi 100% setelah guru memberikan soal teori maupun praktek kepada seluruh siswa kelas IX A sejumlah 28 anak mereka mampu mendapatkan nilai rata-rata 94 melampaui batas kkm pada materi haji dan umroh. Peningkatan yang lain juga terlihat pada kedisiplinan dan rajin dalam beribadah, belajar dan toleransi.***