![2010 - rokok ilegal](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/10/2010-rokok-ilegal.jpg?resize=640%2C480&ssl=1)
BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Boyolali turut aktif memerangi peredaran rokok illegal. Salah satunya dilakukan dengan memasifkan sosialisasi kepada pedagang maupun jasa pengiriman paket.
“Kalau pedagang tak mau menjual rokok ilegal, maka peredaran rokok tanpa cukai pun otomatis akan terus berkurang,” ujar Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali, Tri Joko Mulyono.
Ditemui wartawan di sela sosialisasi bahaya rokok ilegal di Pasar Sunggingan, Boyolali Kota, Kamis (20/10/2022), dia mengakui, peredaran rokok ilegal masih marak ditemui di Boyolali.
Utamanya, hal itu terejadi di daerah perbatasan. Selain itu modus jual beli rokok mulai bergeser.
“Jika dulu ada di tiap toko kelontong, sekarang dijual daring. Baik dengan mengirimkan dalam bentuk paket, maupun cash on delivery (COD).”
Bahkan, penjual kini semakin pintar. Mereka tak lagi menampakan rokok ilegal di etalase toko atau warung miliknya. Namun rokok ilegal disembunyikan. Rokok baru dikeluakan jika ada yang membeli sesuai mereknya. Hal itu untuk menghindari atau mengelabuhi petugas.
“Untuk itulah, kami massif melakukan sosialisasi setiap hari,” ujarnya.
Ditambahkan, rokok ilegal dan legal memiliki perbedaan. Misalnya dari kemasan, jika tidak dari aromanya. Dia mendorong masyarakat agar proaktif. Ketika ada paket yang dicurigai rokok bodong, bisa melaporkan ke Satpol PP. Tri mengungkapkan, pihaknya memang tak lagi memiliki kewenangan pemberantasan alias menindak.
Namun, dia bisa meneruskan laporan ke pihak bea cukai. Sekarang pihaknya fokus ke sosialisasi. Karena kebijakan pemberantasan dan deteksi dini dialihkan ke Bagian Perekonomian Setda.
Pihaknya berharap pada 2023 tugas itu bisa dikembalikan ke Satpol PP lagi.
“Karena kami memiliki daya ungkit, daru segi SDM ada anggota yang menjangkau sampai bawah, seperti linmas. Ada juga intelnya. Jadi kami bisa deteksi dini di mana saja yang masih marak.”
Sementara itu, salah satu sales perusahaan rokok, Adi Nuryanto (40), mengaku masih menemui peredaran rokok ilegal. Terutama di daerah perbatasan. Keberadaan rokok tanpa cukai tentu meresahkan karena dijual dengan harga sangat murah.
“Biasanya lihat di daerah perbatasan. Kadang saya nemuin rokoknya. Kalo salesnya siluman gak diketahui,” katanya. Waskita