
YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ada yang khusus dan terlihat unik dalam layanan di RS Panti Rapih, Yogyakarta pada hari Jumat (7/10/2022).
Keunikan itu khususnya terlihat pada pelayanan frontliner di Gedung Borromeus dan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Seluruh frontliner yang bertugas pada shift pagi terlihat mengenakan busana tradisional Jawa, yakni blangkon dan surjan.
Mulai dari petugas pelayanan pendaftaran, bagian keuangan, Instalasi Farmasi, Instalasi Radiologi, Instalasi Laboratorium, Humas, BPJS semuanya mengenakan pakaian tradisional Jawa.
Namun yang lebih unik lagi, sampai-sampai petugas keamanan atau Sekuriti pun ikut mengenakan busana tradisional Jawa.
“Ini adalah wujud dari semangat RS Panti Rapih dalam memperingati Hari Jadi ke-166 Kota Yogyakarta, kami memberikan nuansa khusus khas Yogyakarta,” jelas Kepala Humas RS Panti Rapih, Maria Vita dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Maria mengakui, meski semua pentugas mengenakan pakaian tradisional Jawa, namun hal itu tidak mengganggu atau membuat ribet. Pelayanan tetap berjalan baik dan terjaga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Ini sesuai dengan tema berbahasa Jawa yang diusung oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu Sulih Pulih Luwih,” paparnya.
Sulih berarti berganti, pulih berarti sembuh dan luwih artinya lebih. Mengacu pada tema dan melalui sinergitas dengan berbagai stakeholder, jelas Maria, RS Panti Rapih berharap mampu memberikan kontribusi dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.
Hal itu juga selaras dengan tema HUT ke-93 RS Panti Rapih yakni “Towards Synergistic and Global Hospital with Transformative and Compassionate Service”. Suhamdani