BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak keluarga mengharapkan agar polisi secepatnya memproses pelaku pembunuhan terhadap almarhumah Sri Suyatmi (50).
Tersangka yang juga suami korban, harus segera disidang dan dihukum berat.
“Ya, dia sudah tega menghilangkan nyawa istrinya sendiri. Hutang pati harus nyaur pati,” kata Sarno, adik almarhumah Sri Suyatmi, Jumat (14/10/2022).
Ditanya terkait kejadian pembunuhan tersebut, dia beberapa kali menghela napas. Bahkan terlihat kedua matanya Nampak berkaca- kaca.
Dengan tersendat, warga Dukuh Gondang, Desa Sepi, Kecamatan Selo ini menceritakan nasib malang yang dialami almarhumah.
“Memang ini sudah menjadi takdir Yang Maha Kuasa. Namun siapa yang tidak sedih ditinggal saudara dengan cara mengenaskan seperti itu. Sungguh, kami tidak menyangka kakak saya jadi korban pembunuhan justru oleh suaminya sendiri.”
Menurut Sarno, tersangka Tarman adalah suami kedua korban. Mereka menikah sekitar setahun lalu setelah suami Sri Suyatmi meninggal.
Keduanya semula nampak rukun dan tinggal di rumah suami di Dukuh Sepi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo.
Namun belum lama ini, korban memilih pulang dan tinggal di rumahnya di Dukuh Sewengi, Desa Kembang, Gladagsari.
“Almarhumah kakak saya itu sempat beberapa kali mengeluh. Dia mengaku sering menjadi sasaran kemarahan suaminya. Ya, sering dipukul dan dianiaya suaminya. Dia juga was-was jiwanya bakal terancam.”
Selaku kerabat, dirinya selalu menasihati agar persoalan keluarga bisa diselesaikan baik- baik. Ternyata, kondisi keluarga Sri Suyatmi tidak membaik.
Bahkan, tak lama kemudian, almarhumah memilih pulang ke rumahnya di Dukuh Sewengi, Desa Kembang, Gladagsari.
“Saya malu mengatakan, mas. Namun yang jelas persoalan kecil saja jadi dibesar- besarkan. Bahkan mobil milik almarhumah pun tak boleh dibawa pulang ke Gladagsari. Kunci dan STNK-nya disembunyikan oleh suaminya itu. Padahal, almarhumah itu justru jadi tulang punggung keluarga. Sebagai perias pengantin, penghasilannya cukup baik.”
Sarno, adik bungsu almarhumah Sri Suyatmi menambahkan, kondisi jenazah kakaknya sangat memprihatinkan.
“Saat saya datang ke rumah duka setelah diberitahu tentang kejadian itu, saya lihat kondisi kakak yang sudah meninggal. Langsung jenazah saya tutupi kain. Lalu saya meminta pak polisi untuk segera membawa jenazah ke rumah sakit.” Waskita