JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Badan Otorita Borobudur Dorong 27 Motif Batik Khas Sragen dan Karanganyar Jadi Produk Unggulan Ekraf Wisata

Badan Otorita Borobudur (BOB) saat meninjau lokasi wisata di Museum Purbakala Sangiran, Sragen, Jumat (18/11/2022). Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM
Badan Otorita Borobudur (BOB) mendorong optimalisasi motif batik khas Sragen dan Karanganyar untuk menjadi ikon ekonomi kreatif guna menunjang Musem Sangiran sebagai destinasi wisata nasional.

Tercatat ada 27 motif batik dari dua kabupaten itu yang akan ditonjolkan dan dikembangkan dengan kekhasan untuk menjadi suvenir khas.

Kolaborasi diharapkan terus terjalin sehingga puluhan motif batik dapat dikemas dengan baik agar menjadi keunggulan dari dua kabupaten tersebut.

Hal itu terungkap dari kegiatan peningkatan kapasitas usaha ekonomi kreatif fesyen di Kawasan Pariwisata Borobudur yang digelar oleh BOB selama beberapa hari terakhir.

Pelatihan diberikan kepada 57 orang yang tergabung dalam 8 kelompok. Mereka berasal dari Kabupaten Sragen dan Karanganyar.

Plh. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin mengatakan kegiatan yang dilakukan Juni-November 2022 telah ditutup pada Kamis (17/11/2022) di Hotel Harris Solo.

“Kemarin sudah kami tutup. Lalu hari ini ajak para ritel ikut trip ke lokasi di Sragen dan Karanganyar. Agar melihat langsung potensi ekraf di dua lokasi ini,” ujarnya di sela-sela kunjungan ke Museum Sangiran, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga :  Geger Mobil Baru Langsung Rusak Usai Isi Dexlite di Sragen, SPBU Jetak Minta Maaf dan Pastikan Bukan Abal-abal, Melainkan...
Penyerahan nota kerjasama BOB. Foto/Wardoyo

Trip sekaligus tinjauan diharapkan dapat menyakinkan para ritel modern akan keberadaan brand Batik Arga Praga.

Brand itu merupakan kumpulan brand dari pelatihan yang telah sukses dilakukan sebelumnya.

Tinjauan dilakukan pada tiga lokasi yakni Rumah Batik Giriarum Karanganyar, kelompok Batik Mekarjaya dan Kelompok Batik Soka Prada di Kabupaten Sragen.

Pada kesempatan yang sama, mereka juga diajak untuk mengunjungi Museum
Manusia Purba Sangiran Klaster Krikilan yang merupakan salah satu icon penting di destinasi pariwisata nasional (DPN) Sangiran.

Setidaknya ada 27 motif batik yang dikembangkan dari dua kabupaten itu. Ke depan kolaborasi harus terus terjalin sehingga puluhan motif batik dapat dikemas dengan baik.

Lebih lanjut, Angin, sapaan akrabnya mengatakan pentingnya ekraf di sektor pariwisata. Sebab wisatawan saat ini sudah tidak lagi sekedar ke destinasi wisata dan melakukan kegiatan wisata.

Baca Juga :  Dagang Ciu di Bulan Ramadhan, Warga Sambungmacan, Sragen Dirazia Polisi, 3 Botol Miras Disita

Pola wisatawan mengalami perubahan tren. Mereka juga mencari ciri khas yang otentik dari destinasi wisata yang dituju.

“Pariwisata tidak lagi orang berhenti dan healing, tapi ekraf bisa menjadi penyangga utama. Bisa jadi orang berbelanja dan berwisata, tidak terbatas. Sekarang tidak lagi orang datang berkeliling saja, tapi juga berkembang ke wellness tourism,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Rustam Efendi mencatat pentingnya sinergitas antar sektor pemerintahan.

Sebab hal itu menjadi kunci kesuksesan tercapainya kesejahteraan masyarakat.

“Catatan penting bukan kompetisi. Tapi bagaimana maju bersama menyejahterakan semua. Kita harus bangga menggunakan buatan Indonesia. Daripada belanja yang tidak efektif, lebih baik dialokasikan ke sektor penyangga ekonomi,” jelasnya.

Untuk diketahui, pelatihan fesyen yang ditujukan kepada dua kabupaten meliputi desain motif batik, pelatihan produksi purwarupa, pelatihan bisnis, pemasaran.

Kemudian pelatihan foto produk & branding, serta pendampingan digital marketing. Tidak berhenti di situ, pendampingan juga akan terus dilakukan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com