YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meskipun jumlah kasus gagal ginjal akut di level nasional mengalami penambahan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY memastikan tidak ada penambahan jumlah pasien gagal ginjal akut misterius di wilayah provinsi DIY.
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan telah menemukan 323 kasus gagal ginjal akut yang tersebar di 28 provinsi di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 198 pasien di antaranya meninggal dunia berdasarkan data per 3 November 2022.
“Di DIY jumlahnya tetap sama, tidak ada penambahan. Mudah-mudahan jangan sampai terjadi,” terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Setyarini Hestu Lestari, Minggu (6/11/2022).
Dengan demikian, jumlah kasus gagal ginjal akut di DIY kini masih tetap, yakni sebanyak 12 kasus.
Sedangkan, enam anak tercatat meninggal dunia setelah terpapar penyakit gagal ginjal akut tersebut.
Sebelumnya, juga ada enam orang pasien yang mendapat perawatan di RSUP Dr Sardjito yang merupakan RS rujukan untuk menangani pasien gagal ginjal akut misterius di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Namun, Rini memastikan bahwa seluruh pasien itu kini sudah dinyatakan sembuh.
“Tadinya kan tinggal satu yang dirawat, itu sudah bisa pulang tanpa obat antidotum seperti yang disampaikan oleh pusat,” paparnya.
Hingga saat ini Pemda DIY juga belum mengajukan obat Fomepizole ke pemerintah pusat.
Sebab, obat yang tersedia saat ini sanggup untuk mengobati pasien.
“Tidak ada antidotum, (RSUP) Dr Sardjito juga belum meminta kepada kita karena dengan obat-obatan dari Sardjito bisa sembuh semua pasien yang dari Jogja,” bebernya.