SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus gantung diri yang dilakukan warga Dukuh Wates Kidul RT 5/1, Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Gimin (56) ditemukan tewas, Selasa (22/11/2022) menyisakan fakta baru.
Ternyata, pria paruh baya itu diketahui sudah berkali-kali mencoba mengkahiri hidupnya dengan gantung diri.
Namun upayanya untuk bunuh diri selalu berhasil dicegah karena Konangan keluarga. Akan tetapi, korban tidak terpantau dan kemudian benar-benar menggantung pada Selasa (22/11/2022).
“Jadi korban sebelumnya sudah pernah berusaha untuk melakukan upaya bunuh diri berkali-kali dengan cara gantung diri namun selalu dapat dicegah oleh keluarga,” papar Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Iptu Ari Pujiantoro kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (22/11/2022).
Pria yang berprofesi sebagai petani itu diduga nekat mengakhiri hidupnya gegara depresi sakit ginjalnya tak kunjung sembuh.
Data yang dihimpun di lapangan, korban ditemukan gantung diri dengan tali yang ditambatkan di bandar dapur rumahnya.
Kejadian itu diketahui kali pertama oleh anaknya sendiri sekitar pukul 09.00 WIB. Awalnya sekitar pukul 08.00 WIB, anak korban sedang tidur di depan tivi di ruang tamu.
Saat itu, korban tak menunjukkan gelagat mencurigakan dan selesai makan pagi. Saat bangun tidur, anak korban kaget mendapati bapaknya sudahi tak bernyawa dalam keadaan tergantung di blandar dapur rumah.
Korban menggantung dengN menggunakan tali plastik (dadung) warna oranye di blandar dapur yang terletak di belakang pintu tengah.
Mendapati itu, anak korban langsung histeris dan berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Teriakan itu direspon kedatangan warga yang kemudian membantu menurunkan korban.
“Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan tergantung dengan mulut mengeluarkan busa. Kemudian anak korban bersama warga berusaha menurunkan korban dengan cara mengendorkan jeratan tali yang melilit leher korban. Selanjutnya dilaporkan ke Polsek Gemolong untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Kasi Humas menerangkan tak lama berselang, tim Polsek dan Inafis langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.
Hasilnya tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Kakek malang itu diduga kuat meninggal akibat bunuh diri.
Karena pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah, jenazah korban lantas diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dari keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat penyakit gagal ginjal yang telah diderita selama 6 bulan sehingga menyebabkan korban mengalami depresi dikarenakan sudah berobat tetapi tidak kunjung sembuh,” tandas Iptu Ari. Wardoyo