YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sabtu, 19 November 2022 kemarin memasuki pagelaran hari terakhir ajang Festival Film Dokumenter (FFD) Jogja 2022.
Sebelum pemutaran sesi terakhir yang berlangsung pukul 16.30 WIB, penonton sudah terlihat mengantre panjang untuk menonton film garapan pelajar Purbalingga tersebut.
Seluruh film yang berkompetisi di program Kompetisi Dokumenter Pelajar FFD tahun ini dikuasai film garapan pelajar Purbalingga.
Ada sejumlah film dokumenter karya pelajar Purbalingga yang berkompetisi. Beberapa di antaranya adalah “Ngantih” dengan sutradara Afifah Putri Hidayah produksi SMK Darul Abror Bukateja.
Ada pula “Wek Wek” yang disutradarai oleh Lukman Maulana, merupakan produksi dari SMK Negeri 1 Kaligondang.
Dan selanjutnya adalah “Kesaksian Darsan”, produksi daari SMK YPLP Perwira Purbalingga, dengan sutradara Annisa Rahmasari.
Sebanyak 44 orang penonton di Bioskop Sonobudoyo Yogyakarta menyaksikan karya-karya pelajar selama tigapuluh dua menit.
Fitri Nurul Agisna mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta salah satu penonton mengaku menyukai film “Kesaksian Darsan” yang menceritakan kisah Darsan sebagai seorang eks tahanan politik.
“Film yang disukai tadi film ‘Kesaksian Darsan’, sepanjang film diceritakan hal-hal yang kita tidak tahu seperti penangkapan yang dulu terjadi hanya karena tidak disukai sama seseorang,” tutur Agis.
Penonton terkesan dengan ketiga film garapan pelajar Purbalingga yang menguasai kompetisi pelajar di FFD 2022.
“Cukup baik untuk sekelas pelajar mereka sudah bisa bikin film. Apalagi cerita yang diangkat juga menarik-menarik,” kata Yusuf Suryo Pratomo warga Sleman yang menonton di pemutaran sore ini.
Yusuf menambahkan, film-film karya pelajar Purbalingga ini menjadi langkah baik dalam perfilman dokumenter di Indonesia.
“Ini menjadi langkah yang baik bagi perfilman dokumenter di Indonesia. Harapannya kedepan para pelajar ini bisa terus berkarya,” ujarnya. Firman Fajar W