Beranda Daerah Solo Pelaku Ekonomi Kreatif Bidang Fesyen Didorong Aktif Pasarkan Produk dengan Teknologi Digital

Pelaku Ekonomi Kreatif Bidang Fesyen Didorong Aktif Pasarkan Produk dengan Teknologi Digital

Pelatihan bertajuk Peningkatan Kapasitas Usaha Ekonomi Kreatif Fesyen di Kawasan Pariwisata Borobudur atau DPN Solo-Sangiran dan sekitarnya, di Hotel Harris Solo, Kamis (17/11/2022) malam / Foto: Prihatsari

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelaku UMKM berbasis ekonomi kreatif (ekraf) di bidang fesyen yang berada di kawasan Pariwisata Borobudur atau DPN Solo-Sangiran didorong agar lebih aktif memasarkan produknya.

Salah satu  upaya memasarkan produk tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital.

Pelaksana Harian (Oleh) Direktur Utama BPOB, Agustin Peranginangin mengatakan, pemasaran produk dengan memanfaatkan teknologi digital bertujuan untuk memperluas jangkauan pemasaran.

“Selama ini kan pemasaran yang dilakukan yakni pembeli datang. Nah sekarang kita dorong para pelaku ekraf ini lebih aktif memasarkan dengan digitalisasi. Mereka tidak menunggu tapi aktif memasarkan, mencari tempat-tempat yang selama ini belum mengetahui produk mereka,” urainya usai menutup pelatihan bertajuk Peningkatan Kapasitas Usaha Ekonomi Kreatif Fesyen di Kawasan Pariwisata Borobudur atau DPN Solo-Sangiran dan sekitarnya, Kamis (17/11/2022) malam, di Hotel Harris Solo.

Baca Juga :  Viral Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa UNS Modus Game 'Truth or Dare' , Satgas PPKS Turun Tangan

Menurut Agustin, dengan kemampuan digital marketing, diharapkan akan semakin luas jangkauan pasarnya para pelaku UMKM tersebut. Sebelum memulai pemasaran digital tersebut, para pelaku UMKM telah diberi bekal melalui sebuah pelatihan bertajuk Peningkatan Kapasitas Usaha Ekonomi Kreatif Fesyen di Kawasan Pariwisata Borobudur atau DPN Solo-Sangiran dan sekitarnya.

“Program itu bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku UMKM berbasis ekonomi kreatif bidang fesyen untuk berkreasi dan berinovasi, sampai dengan pemasaran sehingga akan menggerakkan aktivitas perekonomian masyarakat,” imbuhnya.

Sementara itu dari sisi produksi, Agustin menargetkan para pelaku UMKM mampu lebih berinovasi.

“Misalnya produk batik tidak lagi hanya dalam bentuk kain, melainkan juga sudah dalam bentuk produk turunan seperti pakaian, tas, dan sebagainya,” tukasnya. Prihatsari

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.