SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta mulai menggelar pasar murah, yang diawali di Pendapa Kecamatan Jebres, Senin (7/11/2022).
Menurut Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, pasar murah tersebut akan digelar di 5 Kantor Kecamatan di Kota Solo hingga Jumat (11/11/2022) mendatang.
“Ini dilaksanakan di 5 kecamatan, tiap kecamatan dibagikan 3.070 kupon. Untuk mencegah inflasi, jadi warga ga perlu risau semua pasti kebagian kalau punya kupon,” ujarnya usai meninjau pelaksanaan pasar murah.
Sementara itu, menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Solo, Joko Prastowo, pasar murah tersebut dilakukan untuk menekan angka inflasi.
Di mana, menurut Joko Prastowo, angka inflasi di Kota Solo sempat menjadi yang tertinggi pada bulan September kemarin.
“Pada bulan September 2022 lalu kita termasuk yang tertinggi di Jawa. Sedangkan untuk bulan Oktober yang tertinggi itu Serang, kita mulai turun. Upaya kita untuk terus menurunkan inflasi bersama TPID Pemkot dengan beberapa kegiatan seperti pasar murah, kerjasama antar daerah, dan pertemuan antar asisten perekonomian,” terangnya.
Selain itu, ada pula perjanjian untuk suplai pasokan komoditas pangan dengan beberapa daerah lain.
“Kita ingin mengubah perilaku masyarakat supaya tidak hanya membeli. Tapi juga produksi. Gerakan untuk mengubah perilaku inflasi perlu dilakukan, khususnya inflasi pangan ini yang perlu dilakukan. Semua bergerak,” imbuhnya.
Dikatakan, untuk penanganan dampak inflasi tahun anggaran 2022 ini, pemerintah Kota Solo melalui bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Solo, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1.601.374.000.
Anggaran diwujudkan dalam bentuk paket sembako senilai @Rp 100.000 dengan isi paket berupa beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg, dan teh seduh 1 bungkus.
Paket sembako dijual dengan harga Rp 25.000 dengan harapan bisa terjual untuk warga masyarakat ber KTP Solo yang telah memiliki kupon yang telah diserahkan di 5 Kecamatan. Ando
