JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tak lama lagi, Indonesia bakal segera memiliki rupiah digital. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam talkshow rangkaian BIRAMA (BI Bersama Masyarakat).
Dikutip melalui kanal YouTube Bank Indonesia, Senin (5/12/2022), Perry mengungkapkan alasan BI mematangkan rupiah digital tersebut.
Pertama, bank sentral melihat BI adalah satu-satuya lembaga negara yang berwenang mengeluarkan rupiah digital.
“Yang lain tidak sah,” kata Perry.
Alasan kedua, Perry menuturkan Bank Indonesia ingin melayani masyarakat.
“Karena sekarang masyarakat kita secara demografi ada yang masih ingin menggunakan alat pembayaran konvensional (uang kertas) dan berbasis kartu (ATM debit atau kredit),” ucapnya.
Seiring berjalannya waktu, kata dia, masyarakat membutuhkan alat pembayaran untuk rupiah digital.
“Oleh karena itu, Bank Indonesia sebagai bank sentral melayani masyarakat yang membutuhkan alat pembayaran digital, kita siapkan dengan digitalisasi sistem pembayaran,” kata dia.
Bank Indonesia, perry melanjutkan, juga ingin melayani masyarakat untuk dapat mengngunakan tiga jenis alat pembayaran, yakni uang kertas, uang berbasis kartu atau rekening dan uang digital.
Selanjutnya, alasan ketiga BI bakal mengeluarkan rupiah digital adalah karena digital rupiah dapat digunakan sebagai alat kerja sama internasional.
“Makanya Bank Indonesia kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional untuk mengembangkan central bank digital currency,” jelasnya.
Ia turut menjelaskan pada perhelatan G20 yang lalu, BI sudah menyepakati kerja sama ini untuk meningkatkan inklusi keuangan. “Ke depannya ada konversinya, nilai tukar digital rupiah dengan digital dollar, digital euro, digital ringgit. Itu (nilai tukar dengan mata uang negara lain) yang terus kita kembangkan,” katanya.
Adapun sebagai langkah awal, Bank Indonesia telah meluncurkan White Paper pengembangan rupiah digital pada 30 November 2022. White Paperyang dinamakan sebagai Proyek Garuda merupakan desain level atas sebagai langkah menjaga kedaulatan mata uang rupiah secara digital.