Beranda Daerah Wonogiri Doa Pernikahan Agar Pengantin Menjadi Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah

Doa Pernikahan Agar Pengantin Menjadi Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah

Ilustrasi cincin pernikahan. Pixabay

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perkawinan atau pernikahan menjadi momentum yang ditunggu-tunggu lantaran merupakan sakral dan menjadi gerbang menuju lembaran kehidupan baru.

Kebahagiaan akan menyelimuti pasangan pengantin maupun kedua keluarga. Kebahagiaan juga bersemayam di hati saudara sahabat hingga sanak famili.

Intinya semua mendoakan agar pasangan pengantin menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah.

Hal serupa dipanjatkan tamu undangan dengan pernikahan agar menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah.

Nah, disini ada doa untuk pengantin agar menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah bersumber dari https://islam.nu.or.id/doa/doa-usai-akad-nikah-untuk-pengantin-baru-cSPeF.

Akad nikah menjadikan sepasang suami istri masing-masing memiliki hak dan menanggung kewajiban yang mesti dilakukan untuk mencapai tujuan bersama berumah tangga.

Mendoakan kedua mempelai seusai ijab qabul pernikahan adalah hal penting yang mesti dilakukan demi mengantar dan membekali keduanya dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Berbagai doa kebaikan layak untuk dipanjatkan, namun ada satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah kepada kita saat mendoakan sepasang pengantin yang baru saja menjalani proses akad nikah.

Doa tersebut memohonkan keberkahan bagi kedua mempelai baik di kala keduanya dalam keadaan suka maupun ketika keduanya menghadapi suatu permasalahan yang tidak menggembirakan.

Redaksi doa tersebut sebagai berikut: بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ Bârakallâhu laka wa bâraka ‘alaika wa jama‘a bainakumâ fî khairin

Artinya: “Semoga Allah memberkahimu dalam suka dan duka dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua di dalam kebaikan.”

Baca Juga :  Jarang yang Tahu, Sejarah Hari Ayah Nasional yang Diperingati Setiap 12 November

Selain doa yang diajarkan oleh Rasulullah di atas kita juga bisa menambahi berbagai macam doa untuk kebaikan bersama khususnya bagi kedua mempelai.

Di antara doa-doa yang sering dipanjatkan oleh para tokoh agama saat menghadiri acara ijab qabul pernikahan adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا وَأَلِّفْ بَيْنَ اٰدَمَ وَحَوَّاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا وَأَلِّفْ بَيْنَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَسَارَةَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا وَأَلِّفْ سَيِّدِنَا يُوْسُفَ وَزُلَيْخَاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا وَأَلِّفْ بَيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَيِّدَتِنَا خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا وَأَلِّفْ بَيْنَ سَيِّدِنَا عَلِيِّ وَسَيِّدَتِنَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءَ Allâhumma allif bainahumâ kamâ allafta baina Adam wa Hawwa, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Ibrâhîm wa Sârah, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Yûsuf wa Zulaikha, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama wa sayyidatinâ Khadîjatal kubrâ, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ ‘Aly wa sayyidatinâ Fâthimah az-Zahrâ

Artinya: “Ya Allah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Adama dan Hawa, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Ibrahim dan Sarah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Yusuf dan Zulaikha, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Baginda Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallama dan Khadijah Al-Kubra, dan rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Ali dan Fathimah Az-Zahra.”

Baca Juga :  Polda Jateng Sampai Turun Tangan Jelang Debat Pilkada Wonogiri 2024

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ هٰذَا الْعَقْدَ عَقْدًا مُبَارَكًا مَعْصُوْمًا وَأَلْقِ بَيْنَهُمَا أُلْفَةً وَقَرَارًا دَائِمًا وَلَا تَجْعَلْ بَيْنَهُمَا فِرْقَةً وَفِرَارًا وَخِصَامًا وَاكْفِهِمَا مُؤْنَةَ الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ Allâhummaj’al hâdzal ‘aqda ‘aqdan mubârakan ma’shûman wa alqi bainahumâ ulfatan wa qarâran dâiman wa lâ taj’al bainahumâ firqatan wa firâran wa khishâman wakfihimâ mu’natad dunyâ wal âkhirah

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah akad ini sebagai ikatan yang diberkahi dan dilindungi, tanamkan di antara keduanya kerukunan dan ketetapan yang langgeng, jangan Engkau jadikan di antara keduanya perpecahan, perpisahan dan permusuhan, dan cukupi keduanya bekal hidup di dunia dan akhirat.”

Semoga bermanfaat.

Wallâhu a’lam.

Yazid Muttaqin, santri alumni Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta, kini aktif sebagai penghulu di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Tegal.