BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bencana tanah longsor terjadi di tiga tempat berbeda di Kecamatan Celo, Cepogo dan Sawit. Beruntung tak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.
Kasus longsor pertama menimpa rumah milik Waliman (48) di Dukuh Kliteh, Desa Jatirejo, Kecamatan Sawit. Dapur dan kamar mandi miliknya roboh akibat longsor tebing sungai di belakang rumah pada Sabtu (24/12/2022) malam.
Kejadian itupun langsung dilaporkan ke Pemkab Boyolali melalui perangkat desa setempat. Bahkan, pihak Dinas Sosial Boyolali sudah memberikan bantuan sembako bagi korban. Bantuan diharapkan bisa meringankan beban korban.
“Saya kaget, tebing sungai di belakang rumah longsor. Akibatnya, dapur dan kamar mandi ikut roboh,” ujar Waliman, Selasa (27/12/2022).
Bencana lain terjadi di jalur wisata Solo – Selo – Borobudur (SSB) di Desa Genting, Kecamatan Cepogo dan di jalan Selo – Tarubatang, Kecamatan Selo. Sejumlah pohon tumbang mengakibatkan akses jalan terganggu.
Kejadian itu diungkapkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suherman, Selasa (27/12/2022).
“Ya, tadi malam pukul 21.30 WIB, sejumlah pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suherman, Selasa (27/12/2022).
Ditambahkan, curah hujan tinggi juga menyebabkan tanah longsor di jalan penghubung Selo dengan Tarubatang. Tepatnya di Dukuh Senet, Selo. Rumpun bambu longsor dan tumbang hingga menutup badan jalan jalan penghubung Desa Tarubatang – Selo.
“Beruntung, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Boyolali langsung ke lokasi untuk melakukan assesment.”
Tim dibantu warga dan relawan, petugas langsung melakukan pembersihan dengan memotong rumpun bambu tersebut. Sehingga akses jalan saat ini sudah terbuka dan lalu lintas kembali normal.
”Namun demikian, kami tetap mengingatkan warga untuk tetap waspada kemungkinan terjadinya bencana.” Waskita