JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil pelajaran dari desain ekonomi yang dikembangkan oleh Korea Selatan dan Taiwan.
Sebaliknya, ia menilai adanya kelemahan di negara Amerika Latin dalam mengelola ekonominya, hingga negara tersebut terus berada pada posisi negara berkembang selama 50 tahun lebih.
Kesalahan tersebut, menurut Jokowi adalah mendesain ekonomi dengan membuka seluas-luasnya untuk investor asing tanpa bikin bergantung kepada mereka.
“Beda yang saya lihat di Taiwan dan Korea, ini yang harus betul-betul desain ini secara konsisten kita lakukan terus, yaitu membuat negara lain bergantung kepada kita,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Lebih lanjut, Presiden mengatakan, bahwa dirinya sudah beberapa kali mengecek negara mana saja yang bergantung ke Indonesia.
“Cek siapa sih yang tergantung pada kita, ternyata banyak sekali, begitu batu bara kita setop dua pekan saja, yang telepon ke saya banyak sekali kepala negara, perdana menteri, Presiden. Oh ini tergantung, tergantung, tergantung, banyak sekali, saya kaget juga urusan batu bara,” kata Jokowi.
Begitu juga dengan penyetopan ekspor minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) yang sempat dilakukan pemerintah Indonesia, mendapat pertanyaan dari lembaga keuangan dunia.
“CPO begitu kita setop ya karena saya harus setop, banyak pertanyaan dari luar, dari IMF, dari Bank Dunia, kenapa setop? Ya karena dalam negerinya hilang barangnya, saya harus utamakan rakyat saya dulu saya sampaikan,” pungkasnya.