Beranda Daerah Karanganyar Jatah BLT 145 KK di Desa Tohkuning, Karanganyar Dipotong Rp 50.000-100.000

Jatah BLT 145 KK di Desa Tohkuning, Karanganyar Dipotong Rp 50.000-100.000

Salah seorang warga, Susanti Prihatin menunjukkan uang BLT yang dipotong / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Untuk pertama dan terbesar di Indonesia kasus pemotongan massal jatah Bantuan Langsung Tunai (BLT) terjadi di Desa Tohkuning, Karangpandan, Karanganyar, Jateng.

Yakni sebanyak 145 KK penerima BLT ditiga dusun yaitu Dusun Sendangsongo, Brenggolo Rejo dan Dukuhan Desa Tohkuning dipotong secara massal rapi dan terorganisir melalui rapat bersama  Kadus, RT dan RW setempat.

Adapun alasan pemotongan itu adalah azas pemerataan yakni 145 KK penerima BLT membantu atau sodakoh kepada sekitar 170 KK yang tidak dapat jatah BLT dalam tiga dusun yang sama.

Pasalnya,  dengan pencairan BLT termin kedua Tahun 2022 itu terjadi gejolak kecemburuan sosial di bawah sehingga memicu keresahan desa.

Tak pelak berdasar atas keserasahan warga dusun tersebut akhirnya Kadus Tohkuning, Sutarso (45) bersama ketua RT/RW tiga dusun tersebut menggelar rapat bersama warga penerima BLT.

Hasil rapat tersebut mengarahkan agar sebanyak 145 KK penerima BLT untuk bersedia memotong sendiri jatahnya tanpa menyebut besaran angka untuk diberikan kepada 170 KK yang tidak dapat jatah BLT.

“Maaf kami tegaskan ini bukan pemotongan paksa BLT karena keputusan ini dirembug melalui rapat Kadus dan Ketua RT/RW dan  tidak menentukan jumlah nominal potongan melainkan berdasar keikhlasan pribadi-pribadi,” ungkap Kadus Tohkuning, Sutarso (45) saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM dirumahnya, Sabtu (3/12/2022).

Bahkan Kadus Sutarso mengatakan secara pribadi dirinya turut nombok (berikan bantuan) uang Rp 200.000 karena dari jumlah 145 KK yang disodakohkan itu ada yang belum dapat bagian.

Selain itu Sutarso menegaskan potongan sukarela itu murni diurus ditentukan sendiri nilainya eh si penerima BLT sehingga tidak ada keharusan jumlah tertentu.

Alhasil dari potongan sodakoh 145 KK itu terkumpul sekitar Rp 170 juta sehingga bisa disumbangkan kepada sekitar 170 KK.

“Akhirnya juga manfaat karena yang sekitar 170 KK dari 300 an KK turut merasakan BLT walau hanya Rp100.000/ KK,” pungkas Kadus Sutarso.

Sementara itu sejumlah warga yang ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM di tiga dusun tersebut banyak yang mengeluh dengan pemotongan tersebut.

“Ya gimana ya mas saya menerima BLT Rp 900.000 tapi harus dipotong Rp 100.000,” ungkap Susanti Prihatin (50) warga Dusun Brenggolo Rejo Desa Tohkuning.

Susanti menjelaskan rata-rata warga menyerahkan potongan Rp 50.000-Rp 100.000 dan itu sudah ada petugas yang datang door to door menjemput uang potongan BLT tersebut.

“Yang jatah potongan saya diambil Ibu Narsi dan yang 3 RT petugasnya berbeda-beda,” pungkasnya. Beni Indra