JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Mendag: Bulog Impor Kedelai dari AS 350.000 Ton untuk Dijual di Dalam Negeri

Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan (tengah) melambaikan tangan kearah wartawan saat tiba di kediaman Presiden ke-5 RI Megawati, di Jakarta, Kamis (10/10/2019) / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Bulog telah mengimpor kedelai sebanyak 350.000 ton dari Amerika Serikat (AS). Hanya saja, sampai sekarang barangnya belum sampai.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, impor kedelai tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Presiden Jokowi memerintahkan Bulog untuk melakukan impor kedelai sebanyak 350.000 ton dari Amerika Serikat, namun barangnya belum sampai,” ujar dia di Jakarta, Sabtu (3/12/2022).

Stok kedelai itu, terang Zulhas, kemungkinan akan masuk ke Indonesia pada akhir Desember 2022 atau Januari 2023. Bulog  membeli kedelai tersebut dengan harga Rp 11.000-12.000 per kilogram.

Baca Juga :  Dituduh Catut Nama Dosen Malaysia, Ini Bantahan Dekan UNAS

Nantinya, kedelai itu akan dijual dengan harga Rp 10.000-11.000, di mana Pemerintah akan memberikan subsidi Rp 1.000 per kilogram untuk menutup selisih harga.

“Mekanisme subsidi ini berbeda dengan sebelumnya yang langsung diberikan kepada perajin tahu dan tempe,” terangnya.

Adapun harga kedelai melonjak seiring dengan tren komoditas pangan dunia yang meningkat. Kenaikan harga kedelai di Indonesia terjadi karena bahan pangan ini masih dipenuhi oleh impor. Kemendag sebelumnya telah meminta Perum Bulog untuk segera mengimpor kedelai agar pasokan dalam negeri bertambah.

Baca Juga :  Tim Hukum Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Ini 5 Pelanggaran Fatal dalam Pilpres 2024

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia Dwi Andreas Santosa, beberapa waktu lalu, mengungkapkan hingga kini, 97 persen kedelai di Indonesia masih bersumber dari negara lain.

Menurut Dwi, permasalahan kedelai ialah pada mekanisme tata kelola impor. Karena barang didatangkan dari luar negeri, harganya pun bergantung pada harga di tingkat internasional.

“Fluktuasi harga kedelai di tingkat nasional dan tidak bisa dicegah bahwa kenaikan maupun turun harga kedelai di tingkat internasional pasti tertransmisi ke harga kedelai di Indonesia,” tuturnya.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com