JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Perayaan Tahun Baru, Kapolres Sragen: Keramaian Boleh Tapi Jangan Desak-Desakan Sampai Jatuh Korban!

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat di Sragen dibolehkan untuk menggelar perayaan dan keramaian untuk menyambut pergantian Tahun Baru 2023 mendatang.

Meski begitu, Kapolres AKBP Piter Yanottama menekankan keramaian harus tetap dijaga kondusivitas jangan sampai padat hingga menimbulkan korban jiwa.

“Ramai boleh, tapi tidak boleh kemudian padat bahkan mengarah pada jatuhnya korban sampai desak-desakan,” paparnya kepada wartawan usai apel gelar pasukan operasi Lilin Candi 2022, Kamis (22/12/2022).

Kapolres menyampaikan menjelang Natal Tahun Baru, ada beberapa hal yang menjadi prioritas pengamanan dan pengawasan.

Di antaranya potensi lonjakan pemudik dan lalu lintas mengingat momen Nataru kali ini berbarengan dengan libur panjang sekolah.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Terlebih berdasarkan prediksi Kemenhub, diperkirakan akan ada 21 juta pemudik yang bergerak pada Nataru kali ini.

Jawa Tengah sebagai salah satu sentral grafiti pulau Jawa, memang menjadi sasaran liburan baik dari Jakarta, Sumatera sehingga pergerakan mereka harus diantisipasi terutama lonjakan arus lalu lintasnya.

“Sragen kemungkinan bisa 10.000 yang melintas, karena kita buka seluas luasnya sehingga ini benar-benar harus diantisipasi,” jelasnya.

Kapolres menekankan untuk izin keramaian meski dibuka luas, tetap akan di-assessment terkait potensi massa dan kepadatannya.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Hal itu sesuai dengan petunjuk Kapolri bahwa untuk keramaian tetap diberi kesempatan namun harus disertai assesment guna mencegah kepadatan dan hal-hal tak diinginkan.

Khusus untuk lonjakan arus pemudik, Polres akan mengantisipasi titik- titik rawan. Di antaranya di Masaran, Exit Tol Pungkruk, dan beberapa titik perbatasan dengan kabupaten tetangga.

“Untuk liburan, kita antisipasi lonjakan dan kita koordinasikan dengan penyelenggara. Jangan sampai semrawut, semua harus diatur, misalnya membeludak dan desa-desakan nanti jatuh korban. Sehingga harus kita kawal,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com