SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rencana pemerintah kota Solo untuk memindahkan Pedagang Kaki Lima (PKL) masih menemui jalan buntu.
Pasalnya, sebagian besar PKL Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang tergabung dalam Persatuan Bakul Taman Jurug (PBTJ) terang-terangan menolak direlokasi dari TSTJ usai taman tersebut direvitalisasi.
Rusbiyanto, pedagang miniatur dan mainan anak-anak dari limbah kayu yang tergabung dalam PBTJ adalah salah satu yang tegas menolak rencana relokasi tersebut.
“Terus terang saya tetap menolak untuk dipindah. Sudah lama di situ (TSTJ) hampir 20 tahun. Kenang-kenangan besar dari situ. Walaupun jualan di TSTJ tidak bikin kaya, tapi hati sudah senang di sana,” terangnya, Jumat (30/12/2022).
Rusbiyanto tetap kekeh memperjuangkan agar tetap dapat berjualan di TSTJ. Karena di TSTJ adalah tempatnya merintis dan berjuang dari awal. Bahkan sejak dirinya masih berusia muda.
“Di situ aja cukup, rejeki tidak akan ke mana-mana. Di situ sedikit tapi di hati senang. Saya jualan dari umur 23. Awalnya dari parkir terus nyoba-nyoba titip barang terus aku berdikari sendiri. Sudah bikin- bikin terus,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya di TSTJ sangatlah potensial untuk berjualan produk miniatur dan mainan. Karena dikunjungi oleh banyak orang dari berbagai daerah. Berbeda jika dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya.
“Saya bersikukuh disitu karena disitu tempatnya orang mana-mana ke Jurug. Dikasih shelter sistem shift-shiftan? Haduh, di Jurug saja hidup mati di Jurug. Ini barangnya elit-elit limbah semua, karena saya merintis sudah lama, karya saya biar dihargai orang se-Indonesia,” tandasnya.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com