BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Masih ingat dengan kasus anak menggugat ibu kandung di Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Boyolali beberapa waktu lalu? Ya, Sri Surantini, seorang ibu yang digugat kedua anaknya telah meninggal pada Sabtu (31/12/2022).
Menurut Wiwik, salah satu anak almarhumah, ibunya tersebut menghembuskan napas terakhir di sebuah klinik di Kecamatan Sawit pada usia 75 tahun. Dia meninggal dunia tepat 3 hari setelah putusan gugatan terakhir di Pengadilan Agama (PA) Boyolali.
Dimana pengadilan menyatakan menolak gugatan yang diajukan oleh Rini Sawestri dan Indri Aliyanto. Gugatan tersebut diajukan sejak akhir tahun 2021 lalu setelah rumah dan pekarangan tersebut terkena proyek tol Solo- Yogya.
Keduanya terus menyoal pemberian tanah oleh ibunya kepada anak dan cucunya. Padahal, anak Rini juga mendapatkan bagian warisan. Namun, Rini dan Indri nekat membawa ibun serta saudaranya ke jalur hukum.
Uniknya, persoalan hibah tanah itu pun tak selesai hanya dalam satu perkara. Ya, awalnya gugatan soal warisan dilayangkan ke PA, namun kalah. Setelah kalah, gugat lagi ke Pengadilan Negeri (PN).
Namun kalah lagi lalu banding ke pengadilan tinggi (PT) ternyata juga kalah. Balik lagi gugat ke PA. Majelis hakim PA pun tak bisa mengabulkan permohonannya. Keputusan tersebut tak membuat mereka legawa dengan mengajukan gugatan lagi ke PA soal pembatalan hibah.
Wiwik mengaku ibunya sempat merasa lega dengan keputusan majelis hakim PA tertanggal 28 Desember 2022. Gugatan yang dilayangkan anaknya Indri tak dikabulkan. Namun kondisi ibunya yang sepuh terus menurun.
“Lalu kami bawa dibawa ke klinik untuk menjalani perawatn, namun ibu kemudian meninggal,” ujarnya, Rabu (4/1/2023).
Terkait kondisi tersebut, dia berharap kedua kakaknya tak lagi menyoal soal tanah pemberian ibunya itu. Sehingga tidak ada lagi gugatan yang diajukan. Namun dirinya juga tidak tahu, apakah masih akan muncul gugatan lanjutan.
“Ini kan belum inkrah, setelah 14 hari baru tahu ada gugatan lagi atau tidak. Kami berharap tak ada lagi gugatan. Biar arwah ibu tenang disana.” Waskita