Beranda Daerah Boyolali Kasus LSD di Boyolali: Meski Was-was, Pedagang Berharap Pasar Tak Ditutup

Kasus LSD di Boyolali: Meski Was-was, Pedagang Berharap Pasar Tak Ditutup

Petugas menyemprotkan disinfektan pada ternak sapi yang masuk Pasar Hewan Jelok Boyolali. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kasus Lumpy Skin Desease (LSD) di Boyolali belum juga teratasi secara tuntas. Meski was- was, pedagang sapi berharap kasus itu tak sampai berdampak pada penutupan pasar hewan.

“Kami berharap tak ada penutupan pasar hewan karena LSD ini,” ujar Purnomo, salah satu pedagang sapi asal Kecamatan Mojosongo, Rabu (18/1/2023).

Jika sampai dilakukan penutupan pasar, akan berdampak berat bagi petani peternak. Pasalnya, mereka akan kesulitan untuk menjual sapinya guna memenuhi kebutuhan hidup. Hanya saja, dinas terkait perlu melakukan pengetatan hewan yang masuk pasar.

“Kalau pengetatan hewan yang masuk pasar, kami setuju dan mendukung. Kalau sampai menutup pasar, sangat merugikan peternak dan pedagang,” katanya.

Terpisah, Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengaku terus berupaya mengatasi LSD yang menyerang ternak sapi. Pihaknya sudah menerima 580 laporan LSD. Namun, baru 32 ekor sapi dinyatakan positif LSD berdasarkan hasil laboratoriun.

“Sisanya, gejala klinis yang mengarah LSD. Kemudian yang sudah sembuh 20 ekor,” lanjutnya.

Pihaknya juga melakukan pengetatan pasar hewan untuk mengantisipasi penyebaran LSD. Jadi, begitu ada temuan klinis, langsung ditindaklanjuti dengan pengobatan. Sehingga tidak terjadi penularan lagi. Upaya pengobatan dan vaksinasi pun digencarkan.

“Kami juga tak ingin mengulang kejadian saat PMK lalu. Saat itu pasar hewan ditutup cukup lama. Jadi jangan sampai seperti itu,” ujarnya.

Upaya lain, penyemprotan disinfektan rutin dilakukan sebelum pembukaan pasar, saat pasar dibuka hingga setelah penutupan pasar. Tujuannya agar pasar tetap bersih dan tidak banyak lalat serta caplak. Pasalnya, hewan itu menjadi vektor penularan LSD. Waskita

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.