JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Menengok Kesibukan Mantan Sekda Tatag Prabawanto Pasca Pensiun. Dari Happy-Happy Touring Vespa Hingga Urus Burung Sendiri

Mantan Sekda Sragen Tatag Prabawanto (kaos merah) saat berpose bersama pecinta Vespa asal luar negeri ketika mengikuti jambore Vespa sedunia di Bali, beberapa waktu lalu. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hidup sebagai warga biasa pasca menjadi pejabat atau abdi negara, memang bukan perkara mudah.

Apalagi pernah menyandang jabatan tinggi dengan segala fasilitasnya. Namun hal itu ternyata tidak berlaku bagi Tatag Prabawanto, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen.

Meski pernah 9 tahun menyandang sebagai Sekda, ia sama sekali tak njegleg atau dalam istilah keren mengalami post power syndrom.

Baginya, masa pensiun justru menjadi masa paling menyenangkan dan sangat ia nikmati. Ia justru merasa banyak hikmah yang ia dapat setelah pensiun per 1 November 2022.

“Hikmahnya bisa sering kumpul dengan keluarga. Waktu untuk keluarga jadi lebih banyak. Yang paling utama saya rasakan sudah tidak punya beban pekerjaan lagi. Jadi sama sekali tidak ada power sindrom. Saya sangat happy, menikmati masa pensiun dengan sangat senang,” paparnya saat berbincang dengan JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (20/1/2023).

Baca Juga :  BREAKING NEWS: Nanang Personel Kaktuz Band Asal Sragen Meninggal Dunia
Tatag Prabawanto saat mengendarai Vespa bersama komunitas Vespa Sragen. Foto/Wardoyo

Tatag menguraikan selama pasca pensiun, ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan aktivitas santai dan menyalurkan hobinya.

Touring dengan komunitas vespa sebulan sekali, gowes dengan beberapa klub-klub gowes 3 kali sepekan, menjadi rutinitas yang ia lakoni untuk menjaga kesehatan dan pertemanan.

Kemudian, ia juga merawat hobi beternak burung murai. Tercatat ada 15 pasang burung murai yang saat ini ada di kandang belakang kediamannya di Karangdowo, Sragen.

“Ya semua saya sendiri yang ngurus. Mulai dari kasih pakan, membersihkan kandang dan sebagainya. Ya memang dari dulu hobi murai dan seneng,” urainya.

Tatag Prabawanto saat mengendarai Vespa bersama komunitas Vespa Sragen. Foto/Wardoyo

Ternak burung berharga mahal itu menurutnya bukan untuk mengejar keuntungan. Akan tetapi hanya sekadar menyalurkan hobi sehingga ternak yang ia jalankan bukan semata mengejar produksi.

Baca Juga :  Promo Spesial Radja Tengkleng Sragen Selama Ramadhan: Buka Bersama Dapat Kupon Hadiah dan Gratis Takjil

“Semua alami, disuapi induknya,” imbuhnya.

Selain aktivitas itu, masa pensiun juga memberinya banyak waktu untuk kumpul dengan berbagai komunitas di warung HIK.

Nongkrong di wedangan dan jalan-jalan yang ia lakukan saat masih bertugas, kini bisa lebih intens dilakukan.

“Nongkrong di HIK Tono kalau siang dan di HIK shoping kalau malam. Senang karena bisa kumpul dengan teman dari berbagai kalangan. Yang jelas sekarang setelah pensiun bisa tidur nyenyak dan bangun jam 9 siang. Bahkan di hari pertama saya pensiun pun saya jam 9 baru bangun. Sama sekali nggak ada post power syndrom,” jelasnya. Wardoyo

Bagi Halaman
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com