JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah

Sudah Meninggal Karena Kecelakaan, Mahasiswa UI Ini Malah Ditetapkan sebagai Tersangka

Ilustrasi mayat / tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Hasya Atallah Syahputra (17)  yang meninggal karena insiden kecelakaan, ternyata justru ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya.

Dalam insiden yang terjadi pada 6 Oktober 2022 lalu, Muhammad Hasya Atallah menjadi korban tabrak lari yang diduga dilakukan oleh pensiunan perwira Polri, AKBP (Purn) Eko Budi Setia Wahono.

Anehnya, Hasya Atallah justru berakhir ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan yang terjadi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan tersebt.

Ibunda Hasya, Ira, mengaku kecewa dengan keputusan pihak kepolisian yang menjadikan buah hatinya tersangka.

“Kecewa, sudah pasti. Marah, mau marah sama siapa,” kata Ira, kepada wartawan, di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

Sebelum Hasya ditetapkan menjadi tersangka, Ira dan suaminya, Adi Syaputra, sempat melakukan mediasi di kantor Ditgakkum Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Kala itu, Ira mengaku dirinya dan sang suami dipisah dari tim kuasa hukumnya.

Setelahnya, Ira justru disarankan bersedia damai untuk menyelesaikan kasus tabrak lari yang menimpa Hasya.

Alasan polisi itu, kata Ira, lantaran posisi Hasya yang dinilai lemah.

“Sudah Bu. Damai saja. Karena posisi anak Ibu ‘sangat lemah’,” ucap Ira menirukan gaya bicara perwira polisi itu.

Beberapa hari setelah 100 hari kematian Hasya, polisi menetapkan mahasiswa FISIP UI itu  sebagai tersangka.

Baca Juga :  Sadis, Kawananan Geng Motor di Karawang Ini Bacok hingga Setrum Tubuh Korban

Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) diterima keluarga Hasya pada 17 Oktober 2022, sehari setelah acara tahlil digelar.

Namun, dua surat itu diterima di waktu yang berbeda.

“Suratnya sampai tanggal 17 Januari siang, surat SP3. Tapi malamnya sekitar jam 23.00 datang lagi SP2HP,” terang Ira.

Ira pun langsung menghubungi kuasa hukumnya untuk memberitahukan informasi tersebut.

Awalnya, kata Ira, pihaknya mengira kasus dihentikan karena yang meninggal adalah terduga pelaku.

Namun ternyata, ia kaget saat tahu Hasya lah yang ditetapkan sebagai tersangka dan kasus dihentikan lantaran sang buah hati telah meninggal.

“Kami kira, pertama lawyer kami kira itu yang meninggal dunia itu adalah terduga pelaku. Ternyata yang dinyatakan tersangka adalah anak kami,” pungkas Ira.

 

Dinilai Lalai Berkendara

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Atallah Syaputra yang tewas dalam kecelakaan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, karena kelalaiannya sendiri.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Atallah Syaputra yang tewas dalam kecelakaan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, karena kelalaiannya sendiri. (Tribunnews/Fersianus Waku)

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, mengungkapkan alasan Hasya Atallah ditetapkan sebagai tersangka meski tewas karena menjadi korban kecelakaan.

Baca Juga :  Kebakaran Hebat di Pondok Kopi, 3 Truk Ludes dan 132 Kambing Mati Terpanggang

Menurut Latif, Hasya dinilai lalai dalam berkendara hingga menyebabkan dirinya sendiri celaka.

“(Untuk) pelanggarannya, jadi gini penyebab terjadinya kecelakaan ini si korban sendiri,” ujar Latif, saat konferensi pers, Jumat (27/1/2023).

“Kenapa dijadikan tersangka? Dia kan yang menyebabkan, karena kelalaiannya menghilangkan nyawa orang lain dan dirinya sendiri. Karena kelalaiannya jadi dia meninggal dunia,” sambungnya.

Pernyataan Latif Usman ini sekaligus membantah soal AKBP (Purn) Eko yang disebut menjadi penyebab Hasya tewas.

Latif mengatakan Hasya kurang berhati-hati saat berkendara dengan kecepatan sekitar 60 km per jam.

Akibatnya, kata Latif, Hasya kaget hingga mengerem mendadak ketika tahu kendaraan di depannya belok ke kanan.

Hasya yang kaget kemudian oleng jatuh ke sebelah kanan.

Di waktu yang bersamaan, mobil Pajero yang dikendarai AKBP (Purn) Eko melintas hingga menabrak Hasya.

Latif menyebut, AKBP (Purn) Eko berada di jalur yang benar saat kecelakaan terjadi.

“Sehingga tergelincir dia (Hasya). Ini keterangan dari si temannya (Hasya). Temannya sendiri melihat dia tergelincir sendiri. Nah Pak Eko dalam waktu ini sudah tidak bisa menghindari karena sudah dekat,” ujar Latif.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com