Beranda Edukasi Kesehatan Nasgitel, Ini Bahaya Minum Teh Secara Berlebihan

Nasgitel, Ini Bahaya Minum Teh Secara Berlebihan

Teh Hitam. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM — Selain kopi, teh merupakan minuman favorit di seluruh dunia. Telah lama teh dikenal memiliki manfaat untuk kesehatan.

Ada berbagai macam produk teh yang ada di dunia, mulai teh hitam, putih hingga hijau. Meski bermanfaat untuk kesehatan, jika minum teh secara berlebihan abisa mengancam kesehatan mental dan fungsi tubuh.

Mengutip International Journal of Environmental Research and Public Health, idealnya, seseorang mengonsumsi 1-2 cangkir teh setiap hari.

Biasanya teh dikonsumsi pada pagi hari dan sore hari yang masing-masing hanya satu cangkir saja. Jika mengonsumsi teh melebihi 3-4 cangkir atau sekitar 710–950 mililiter per hari dapat menimbulkan beberapa efek samping negatif.

Adapun, bahaya dari minum teh secara berlebihan, yaitu:

1. Mengurangi penyerapan zat besi

Teh adalah sumber yang kaya akan senyawa tanin. Senyawa ini dapat mengikat zat besi dalam makanan tertentu sehingga membuatnya tidak tersedia untuk diserap dalam saluran pencernaan. Tentunya, kondisi ini membuat tubuh kekurangan zat besi yang menjadi salah satu nutrisi terpenting. Selain itu, jika seseorang memiliki kadar zat besi yang rendah, asupan teh berlebihan dapat memperburuk kondisi ini.

Penelitian menunjukkan bahwa tanin teh lebih cenderung menghambat penyerapan zat besi dari sumber nabati dibandingkan dari makanan hewani. Dengan begitu, membatasi hingga 3 cangkir teh per hari kemungkinan besar membuat zat besi seseorang berada dalam skala yang aman, rentang yang aman bagi kebanyakan orang, seperti dilansir PubMed.gov.

2. Meningkatkan kecemasan dan stres

Mengonsumsi teh secara berlebihan juga dapat membahaya kesehatan mental, seperti kecemasan dan stres. Daun teh secara alami mengandung kafein yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan perasaan cemas, stres, dan gelisah. Sebab, satu cangkir teh mengandung sekitar 11-61 miligram kafein, tergantung varietas dan metode pembuatannya. Teh hitam biasanya cenderung mengandung lebih banyak kafein daripada varietas hijau dan putih. Lalu, semakin lama seseorang menyeduh teh, semakin tinggi pula kandungan kafeinnya.

3. Menggangu siklus tidur

Sejalan dengan kandungan kafein dalam teh, seringnya mengonsumsi minuman yang satu ini juga dapat mengganggu siklus tidur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin yang mengakibatkan kualitas tidur seseorang menjadi buruk.

Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa sudah waktunya seseorang untuk tidur. Terlebih lagi, jika seseorang sudah berada dalam kondisi kurang tidur kronis, maka dapat mengalami peningkatan risiko obesitas dan kontrol gula darah yang buruk. Tak hanya itu, kurang tidur juga erat kaitannya dengan berbagai masalah mental, termasuk kelelahan, gangguan memori, dan stres.

4. Mual

Melansir Healthline, senyawa tertentu dalam teh dapat menyebabkan seseorang mual, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau ketika perut kosong. Tanin dalam daun teh bertanggung jawab atas rasa teh yang pahit dan kering. Pun demikian dengan sifat tanin yang dapat mengiritasi jaringan pencernaan dan berpotensi menimbulkan gejala tidak nyaman, seperti mual atau sakit perut.

5. Komplikasi kehamilan

Bagi ibu hamil, hendaknya jangan minum teh secara berlebihan. Pasalnya, kafein dalam teh dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti berat lahir bayi rendah dan keguguran. Data tentang bahaya kafein selama kehamilan beragam dan masih belum ada kejelasan seberapa amannya mengonsumsi teh dengan kafein ketika hamil. Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa risiko komplikasi tetap relatif rendah, jika seseorang menjaga asupan kafein dalam teh selama satu hari di bawah 200-300 miligram.

www.tempo.co