SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Perhubungan Kota Surakarta tengah melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah ruas jalan seiring penutupan akses Simpang Gilingan hingga Simpang Ngemplak bersamaan dengan pengerjaan Viaduk Gilingan pada 19 Februari mendatang.
Penutupan segmen jalan tersebut bakal berlangsung selama tiga bulan sesuai dengan masa pengerjaan proyek.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Ari Wibowo membenarkan penutupan akses lalu lintas di Simpang Gilingan – Simpang Ngemplak itu.
Pihaknya telah mendapatkan kepastian waktu pelaksanaan proyek dari pihak kontraktor sehingga manajemen dan rekayasa lalin mulai disosialisasikan.
“Pelaksanaan proyek penataan Viaduk Gilingan mulai 19 Februari sampai 27 Mei 2023, bersamaan dengan itu lalu lintas dari simpang ke simpang itu dinonaktifkan untuk masyarakat. Yang masih diberi kesempatan untuk lewat hanya arus lokal dan pejalan kaki,” terangnya, Minggu (12/2/2023).
Dengan adanya penutupan akses lalu lintas di segmen jalan tersebut, sejumlah ruas jalan diprediksi akan mengalami peningkatan kepadatan.
Di sisi selatan, kepadatan bakal terlihat di sekitar Jl DI Panjaitan, Simpang Banjarsari, Jl Monginsidi, Simpang Balapan, Jl S. Parman, Simpang Gilingan, hingga sekitar Terminal Tirtonadi.
Di sisi utara, kepadatan bakal terlihat di Ngemplak, Cengklik, Jl Kolonel Sugioyo, Bonoloyo, Jl. Sumpah Pemuda, Palang Joglo, hingga Jl Kapten Piere Tendean (Nusukan) sebelum menuju ke Terminal Tirtonadi.
“Masyarakat dianjurkan untuk mengambil rute memutar lebih panjang untuk menghindari kepadatan di sejumlah ruas jalan ini. Misalnya kendaraan dari timur Kota Solo bisa memecah rute via Panggung untuk menuju jalur utara via Mojosongo atau jalur selatan via Jl Dr. Radjiman dan seterusnya,” papar Ari.
Untuk menghindari kepadatan dan penumpukan kendaraan, dalam pekan ini pihaknya memasimalkan pemasaran rambu pendahulu penunjuk jalan dan spanduk informasi soal pelaksanaan kegiatan kontruksi tersebut.
Selain itu, intervensi APILL dan penerjunan petugas lapangan akan dilakukan guna memecah kepadatan tersebut. Tantangannya terletak pada momen Ramadan seiring banyaknya kegiatan di Masjid Raya Sheikh Zayed.
“Satu dua pekan ini kami maksimalkan sosialisasinya. Kemudian pengawasan makin intens saat masuk bulan Ramadan, khususnya di area sekitar Masjid Zayed karena ada pembatasan akses di kawasan itu yang sulit dilalui bus ukuran besar,” ujarnya.
Sementara itu Site Manajer Penataan Viaduk Gilingan, Niko Herlambang mengutarakan kontruksi akan dimulai pada 19 Februari dan diperkirakan rampung pada 27 Mei mendatang.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kota dan pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed agar tetap bisa memberikan akses untuk arus lokal maupun kendaraan atau masyarakat yang hendak menuju masjid selama kegiatan kontruksi itu dilakukan.
“Pemasangan pagar pembatas kita maksimalkan di batas pengerjaan proyek kita. Jadi walau nanti bus tidak bisa masuk, pejalan kaki tetap dipastikan aman saat melintas di sekitar area proyek,” tandasnya. Ando