WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Disadari atau tidak ketika terjadi banjir Solo, banjir Sukoharjo, dan daerah lain yang dilalui Bengawan Solo, keberadaan Waduk Gajah Mungkur kerap dituding menjadi biang utamanya.
Terlebih ketika pintu air Waduk Gajah Mungkur dibuka dan air langsung masuk aliran Bengawan Solo, masih banyak yang menyalahkan langkah itu. Tidak sedikit yang menganggap Waduk Gajah Mungkur merupakan penyebab utama Bengawan Solo meluap.
Namun benarkah anggapan itu bahwa Waduk Gajah Mungkur penyebab utama Bengawan Solo meluap.
Ternyata setelah dikonfirmasi, anggapan itu keliru. Pasalnya air dari Waduk Gajah Mungkur Wonogiri hanya menyumbang 14 sampai 20 persen bagi Bengawan Solo setibanya di Solo. Aliran dari WGM menuju Solo diperkirakan memakan waktu tujuh jam. Antara pintu air Waduk Gajah Mungkur sampai Solo banyak sungai lain yang menyumbang aliran besar ke Bengawan Solo.
Kepala Sub Divisi Jasa Air Jasa Tirta III/1 Fendri Ferdian mengatakan, ada beberapa aliran yang menyumbang air di Bengawan Solo segmen Surakarta. Di antaranya dari Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dan anak sungai Bengawan Solo seperti sungai Walikan, Dengkeng, Samin dan lainnya.
“Selain itu, juga drainase-drainase kota. Dari waduk Gajah Mungkur Wonogiri hanya menyumbang 15-20 persen di Bengawan Solo,” kata Fendri Ferdian, baru baru ini.
Sementara itu, Fendri Ferdian menerangkan ketinggian air di WGM mencapai 137.05m SHVP. Diketahui elevasi WGM dengan status siaga hijau jika ketinggian air 135.30 mdpl, siaga kuning 136.00 mdpl dan siaga merah 137.20 mdpl.
Air yang dilepaskan di pintu spillway dengan debit 200 meter kubik per detik. Sementara limpasan air dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di waduk tersebut debitnya 50 meter per detik.
Dengan begitu, total air yang dikeluarkan Waduk Gajah Mungkur dan masuk ke aliran Bengawan Solo dari mencapai 250 meter kubik per detik. Status saat ini siaga kuning. Aris Arianto