BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menyusul bantuan hijauan pakan ternak (HPT) dan pelet konsentrat pada Rabu (15/3/2023), bantuan serupa kembali digulirkan pada Kamis (16/3/2023) ini. Bantuan diperuntukkan bagi para peternak di tiga desa terdampak yaitu Jrakah, Klakah dan Tlogolele, Kecamatan Selo.
“Betul, dua hari berturut- turut kami menerima bantuan pakan ternak dan langsung kami distribusikan kepada para peternak di tiga desa terdampak hujan abu Merapi seperti Jrakah, Klakah dan Tlogolele,” ujar Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali, Insan Adi Asmono.
Dijelaskan, bantuan yang datang pada hari Kamis ini berasal dari sejumlah lembaga. Bantuan ini menyusul bantuan sehari sebelumnya berupa hijauan pakan ternak (HPT) dan pelet konsentrat. Bantuan pada Kamis (16/3/2023) ini datang antara lain dari PMI Boyolali yang membantu 2 rit HPT dan 7 tangki air bersih.
Kemudian BIB Lembang menyumbang 2 ton pelet konsentrat, Direktorat pakan menyumbang 5 ton pelet konsentrat. Bantuan juga datang dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng yang menyumbang 5 ton HPT.
“Kami berharap bantuan ini bisa mengurangi beban peternak akibat hijauan yang terpapar abu vulkanik.”
Ditambahkan, jumlah ternak milik warga terdampak, total ada 3.750 ekor di Desa Jrakah, Klakah dan Tlogolele. Terdiri dari 3.100 ternak sapi dan 650 ternak kambing atau domba. Terbanyak di Desa Klakah mencapai 1.400 ekor sapi dan domba.
“Serta Desa Jrakah 1.250 ekor sapi dan domba. Lalu Tlogolele dengan 1.100 ekor sapi dan domba.”
Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengakui, paparan abu vulkanik Merapi mengakibatkan rumput pakan ternak tak layak konsumsi. Terutama di Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah.
“Ternak yang mengonsumsi rumput atau hijauan yang terpapar abu vulkanik bisa diserang sakit pernapasan. Namun, dampaknya baru terlihat pada satu hingga dua minggu kemudian. Meski rumput telah dicuci, namun abu yang lengket sulit dihilangkan semuanya.” Waskita