Beranda Daerah Sragen Berikut Nama Mandor Waskita yang Kasbon ke Warga tak Mau Bayar di...

Berikut Nama Mandor Waskita yang Kasbon ke Warga tak Mau Bayar di Proyek Pembangunan Pabrik Bulog yang Baru Diresmikan Jokowi

Peresmian Pembangunan pabrik Bulog sentra penggilingan padi modern atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah Oleh Presiden Joko Widodo dan Warga Menunjukan daftar Kasbon Mandor Proyek Ke Warga | Foto Kolase Huri Yanto
Peresmian Pembangunan pabrik Bulog sentra penggilingan padi modern atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah Oleh Presiden Joko Widodo dan Warga Menunjukan daftar Kasbon Mandor Proyek Ke Warga | Foto Kolase Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Polemik pembangunan pabrik Bulog sentra penggilingan padi modern atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo, pada Sabtu (12/3/2023) lalu, malah mendapat keluhan dari sejumlah warga sekitar.

Sejumlah warga pemilik warung kelontong dan warung makan di sekitar proyek Bulog merasa sedih, pasalnya presiden Jokowi dengan bangga meresmikan pabrik produksi beras milik Bulog tersebut, tetapi tidak tau di balik peresmian tersebut ada warga masyarakat yang tersakiti hatinya jadi korban kenakalan para mandor proyek bangunan.

Pada JOGLOSEMARNEWS.COM , salah satu warga yang mengeluh jadi korban kenakalan para mandor tersebut yakni Sumarno (50) salah satu warga Desa Karangmalang Rt 8 Rw 4, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Menurut Marno, adanya proyek dan diresmikan oleh presiden Jokowi ia senang, selain bisa melihat langsung sang presiden melintas di depan rumahnya serta kondisi jalan yang baru saja diperbaiki di aspal mulus sebelum Jokowi datang.

“Iya warga senang setelah jalan di perbaiki dan halus jelang kedatang pak Jokowi, tapi kebetulan kita punya warung kelontong ini, terus ada juga warung nasi di tetangga saya namanya bu Narsi, kalau warung kelontong ini punya saya, lha ini kecewa sama pembangunan Bulog sentra penggilingan padi ini, ada kendala pak, dari mandor itu pada ngutang di warung kita dan mereka pada tidak bayar sampai saat ini, kemarin saya sudah konsultasi sama Bulog nggak ada tanggapan, ke Waskita juga nggak ada tanggapan,” kata Marno, Selasa (14/3/2023).

Tak tanggung-tanggung, warga sekitar proyek jadi korban kenakalan mandor mencapai puluhan juta rupiah.

Baca Juga :  Ulang Tahun Partai Nasdem Ke 13 Adakan Donor Darah Bersama di Sragen Jawa Tengah

“Kalau saya kena 10.400.000 sekian, terus kalau bu Narsi warung nasi kena 10.300.000, itu dari kontraktor Waskita mas dari mandornya, jadi dari kontraktor Waskita itu mendatangkan mandor untuk bekerja disitu, terus anak buahnya itu pada ngutang di warung kita, terus ke warung nasi bu Narsi juga kronologisnya seperti itu,” bebernya.

Sejak hutangnya semakin banyak dan proyek udah hampir selesai, para mandor nakal tersebut malah tidak ada kabar dan kabur tak balik lagi.

“Saya minta pertanggung jawaban Waskita malah gak ada tanggapan. Mandor yang bersangkutan orang Purwodadi, kita ada totalnya ada semua di rumah, dulu yang diambil ada rokok setiap hari, minuman, ya termasuk es es gitu, karena kita hanya warung kecil kecilan kayak gini di rumah,” jelasnya.

Menurut Marno, ada tiga mandor yang nakal nggak mau bayar hutangnya sampai saat ini, dan ia sudah lelah mencari keberadaan para mandor nakal tersebut.

“Saya dah benar benar capek mas cari mereka, mandor tersebut ada mandor Andi, Mandor Supardianto alias kempud dan mandor Agus semuanya orang Purwodadi,” bebernya.

Para mandor nakal ini melakukan hutang pada warung warga sejak progres proyek 0 persen sampai 100 persen jadi.
Dan dalam catatan warga tertulis beberapa nominal dan nama sang mandor.

Berikut catatan warga yang berhasil ditunjukan pada awak media, dengan tulisan diatas kertas sebagai berikut.

Daftar utang mandor PT.Waskita Karya

Andi Mandor
Warung p. Marno Rp.5.471.000
Warung p.Warsidi Rp. 3.800.000

Supardianto/ kempud mandor
Warung p. Marno Rp. 1.500.000
Warung B. Narsi Rp.10.311.000

Baca Juga :  KPU Sragen Dituduh Dzalim di Pilkada 2024, Tim Kampanye Paslon 02 Sigit-Suroto Beberkan Keburukan Selama Debat Terbuka Berlangsung

Agus Mandor
Warung P.Marno Rp.1.500.000

“Hutang mulai progres 0 persen sampai 90 persen bangun sentra pengilangan padi itu, dan sampai saat ini mereka tidak menyelesaikan masalah hutan mereka, harapan saya dengan tayangan ini segera menyelesaikan masalah hutang piutang warung yang terdampak proyek agar segera di selesaikan semua, kasihan modal kita kecil malah ditipu, ada Bulog bukannya bikin makmur tapi malah menyusahkan warga,” bebernya.

Marno juga mengaku, jika kabar ini sampai didengar Jokowi tentu akan bikin malu, yang penting monggo penyelesaiannya diselesaikan saja, ini proyek langsung lho mas dari pusat dan ini proyek kami melayani 24 jam ke para pekerja itu.

Harusnya Waskita tanggung jawab karena waskita yang mendatangkan mandor dan pekerja proyek itu ke kampung sini, sebagai pelaksana kepala lapangan harus tau masalah ini,” harapnya.

Marno menyampaikan juga dengan pernyataan tersebut benar dan bisa di pertanggung jawabkan.

“Pernyataan saya bisa di pertanggung jawabkan , bukti-bukti lengkap kok, ada catatannya,” ujarnya.

Huri Yanto