BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Erupsi Gunung Merapi berdampak pada terjadinya hujan abu yang mengguyur sejumlah desa di Kecamatan Selo, Boyolali, Sabtu (11/3/2023) siang.
Dua desa yang setidaknya diguyur hujan abu adalah wilayah Desa Tlogolele dan Desa Klakah. Di Desa Klakah setidaknya hujan abu mengguyur enam dusun.
Akibatnya, demi keamanan dan menjaga kewaspadaan, banyak warga yang menghentikan aktivitasnya di luar rumah. Hingga kini pun hujan abu masih mengguyur.
โUntunglah warga juga tidak panik dan menghentikan aktivitas di luar rumah. Saat ini, warga berjaga-jaga atau beraktivitas di rumah hingga hujan abu mereda,โ kata Kepala Desa Klakah, Marwoto.
Marwoto pun memastikan, kondisi masih akan aman karena wilayah Desa Klakah hanya terdampak hujan abu.
Dia menambahkan, perangkat desa telah menyiapkan masker untuk dibagikan ke warga. Namun, lantaran hujan abu masih cukup deras, pembagian masker akan dilakukan begitu mereda.
โIni masker kita sudah siap. Tapi mau membagikan, abunya masih turun maka belum memungkinkan tadi,โ katanya.
Lebih lanjut dia menambahkan pemerintah desa setempat juga telah mengimbau masyarakat terkait kondisi Merapi itu.
โKita tetap waspada terhadap abu vulkanik. Standby di rumah dulu, aktivitas di rumah saja. Kalau nanti reda, mau aktivitas di luar rumah pakai masker. Agar lebih aman,โ ucapnya.
Bagikan Masker di Jalan
Sementara itu, Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Selo, Mujianto, mengatakan APG terjadi sekitar pukul 12.12 WIB. Informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran (APG) mengarah ke Kali Bebeng atau Krasak.
โBenar, saat ini APG masih ada susulan. Saat ini, kami masih mengondisikan masker untuk pengguna jalan di Desa Tlogolele,โ kata Mujianto saat dihubungi Tempo, Sabtu (11/3/2023) siang.
Saat ini masyarakat telah diminta untuk menjauhi daerah bahaya, yakni, jarak 7 kilometer dari Puncak Gunung Merapi, di alur Kali Bebeng dan Krasak.