SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk menolak untuk membayari utang oknum mandor proyek MRMP Sragen, karena itu bukan tanggung jawab perseroan.
Hal itu disampaikan oleh Project Manager MRMP Sragen PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Ngesti Widodo kepada Joglosemarnews.
Ngesti Widodo menyatakan, sebenarnya sejak awal pembangunan Proyek MRMP di Sragen, pihak Perseroan atau Tim Proyek sudah memberikan informasi kepada warga, utamanya para pemilik warung di sekitar lokasi proyek.
“Kepada warga kami informasikan untuk tidak memberikan utangan kepada oknum mandor atau vendor. Karena ditakutkan hal seperti ini akan terjadi,” jelasnya.
Diakui bahwa dalam koordinasinya, pihak BULOG meminta Perseroan untuk tetap membayarkan utang tersebut. Namun demikian, tim proyek tetap menolak, karena hal itu tidak ada dasar hukumnya dan justru bisa menurunkan kredibilitas Perusahaan.
“Pembayaran utang mandor ke warung itu bukan tanggung jawab Waskita. Hal itu karena para mandor MRMP Sragen sudah dibayar 100% oleh Perseroan,” ujarnya.
Selanjutnya, jelas Ngesti Widodo, pihak tim proyek Perseroan sudah memberikan nomor handphone dan fotokopi KTP dari para mandor, agar masalah tersebut diselesaikan secara musyawarah.
“Tim proyek juga tidak mengetahui apakah para mandor itu benar berutang atau kasbon kepada warung atau tidak, karena tim proyek tidak mengetahuinya,” jelas Ngesti Widodo.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan pabrik BULOG sentra penggilingan padi modern atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Sragen menyisakan kekecewaan pada sebagian warga, khususnya para pemilik warung di sekitar proyek.
Pasalnya, di balik proyek Pabrik produksi beras milik BULOG yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi itu, ternyata diwarnai dengan kenakalan oleh para oknum karyawan dan mandor proyek.
Para oknum tersebut banyak yang ngutang di warung sekitar, yang jumlah totalnya mencapai puluhan juta rupiah. Hingga proyek tersebut diresmikan oleh Presiden, utang para oknum mandor dan karyawan tersebut tidak dibayar.
Para korban sudah berupaya untuk menghubungi oknum bersangkutan namun tidak membuahkan hasil. Huri Yanto|Suhamdani