Beranda Daerah Solo Rektor UMS Sofyan Anif Dapatkan Penghargaan Tokoh Inspiratif di Bidang Manajemen Pendidikan,...

Rektor UMS Sofyan Anif Dapatkan Penghargaan Tokoh Inspiratif di Bidang Manajemen Pendidikan, Wakil Rektor Main Kethoprak Bareng Wartawan

Wakil Rektor I (baju hijau tengah) saat menerima penghargaan mewakili Rektor UMS, bersama penerima penghargaan lainnya. Foto: UMS

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof, Dr, Sofyan Anif, M.Si mendapatkan penghargaan tokoh inspiratif di bidang Manajemen Pendidikan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta.
Penghargaan tersebut diberikan dalam rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN), pada Pentas Kethoprak yang digelar di Auditorium Sarsito Mangoenkoesoemo Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta, Selasa malam (28/2/2023). Pentas yang mengangkat lakon “Panji Ngengleng” itu dimainkan para wartawan, pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat termasuk Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Dr Harun Joko Prayitno.

Wakil Rektor I UMS, Prof Harun Joko Prayitno saat bermain kethoprak. Foto: UMS

Prof. Harun Joko Prayitno mewakili Rektor UMS, menerima penghargaan yang diberikan oleh PWI Surakarta. Harun menyatakan bahwa salah satu bentuk inovatif yang dilakukan oleh Rektor UMS adalah dalam pengembangan mendesain pembelajaran, yaitu dengan konsep Adaptif, Progresif, dan Moderatif (APM), dan integrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN), kemitraan internasional dengan pengabdian masyarakat internasional.
Selain itu, Prof Harun Joko Prayitno juga berpartisipasi dalam pentas tersebut dengan memerankan tokoh Lembu Merdadu. Dalam lakon tersebut, Lembu Merdadu yang diperankan oleh Harun berusaha menyuarakan masalah kemiskinan dan pendidikan di wilayahnya.
“Lembu Merdadu ingin menyuarakan bahwa kawulanya masih banyak yang miskin, nah miskin itu menyebabkan tidak bisa mengenyam pendidikan. Tidak bisa mengenyam pendidikan karena faktor kemiskinan. Ini yang harus ditangani,” terangnya.
Dia juga menjelaskan bahwa di mana pun dan di negara mana pun terdapat hubungan sebab-akibat antara miskin dan pendidikan. Itulah yang disampaikan dalam pentas tersebut oleh sosok Lembu Merdadu.
“Di mana pun, di negara mana pun, di belahan negara mana pun, selalu ada hubungan kasualitas antara miskin dan pendidikan. Untuk memotong itu tidak ada cara lain (selain) menanamkan soft skill lewat pendidikan, itu untuk bisa mengurai kemiskinan,” lanjut Prof. Harun.
Dia mengaku ketika memerankan Lembu Merdadu, dia mengalami beberapa kali kesalahan dialog. Hal itu karena hanya bisa mengikuti sekali latihan. Harun menyatakan jika dia mendapatkan kesempatan lain untuk memainkan peran lagi, dia yakin akan lebih ekspresif lagi dalam memerankannya.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Anas Syahirul menyampaikan, sosok Sofyan Anif pantas menerima penghargaan Tokoh Inspiratif di bidang Manajemen Pendidikan, lantaran banyak keberhasilan yang sudah diraih selama memimpin UMS. Apa yang sudah dilakukan Sofyan Anif dan prestasinya yang ditorehkan UMS selama kepemimpinan Sofyan Anif, layak menjadi inspirasi dan teladan bagi yang lain.
“Sudah bukan rahasia lagi, UMS sudah menjadi langganan untuk prestasi akademik. Belum lagi sumbangsih untuk prestasi lainnya. Mulai dari atlet dari UMS yang berkancah di tingkat nasional, prestasi mahasiswa dan lainnya,” ungkap Anas.
Anas menambahkan, terkait pagelaran kethoprak yang digelar PWI Surakarta dalam peringatan Hari Pers Nasional, dimaksudkan untuk melestarikan apa yang menjadi warisan dari leluhur. Juga jadi ajang silaturahmi dengan mitra-mitra wartawan.
“Kami sengaja mengajak para tokoh untuk ikut menguri-uri budaya, seni tradisi, dan juga agar kami bisa memahami bahwa seni ini harus kita rawat. Pentas ini juga sebagai sarana edukasi masyarakat terhadap pesan anti hoax dan pentingnya berita jernih. Kemudian juga jadi sarana silaturahmi dengan para mitra wartawan yang selama ini saling berinteraksi,” ungkapnya. (Beni)