BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Padusan sebagai awal dari bulan Ramadan di Parangtritis, Bantul nyaris diwarnai dengan sebuah tragedi.
Tiga orang pelajar asal Sragen, Jawa Tengah nyaris tenggelam dan terseret gelombang di pantai Parangtritis pada Rabu (22/3/2023).
Tiga pelajar tersebut, masing-masing adalah Eksan Zainal Arifin (17), Andi Wahyudi (17) dan Aditya Saputra (17).
Untung saja, petugas SAR Satlinmas Wilayah III, Kabupaten Bantul berhasil menyelamatkan mereka.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Bantul, Mohammad Arief Nugraha menjelaskan, semula korban datang ke Pantai Parangtritis bersama rombongan satu bus.
Begitu sampai, mereka langsung bermain di pantai pada pukul 12.15 WIB.
“Ketiga korban selanjutnya bermain air dan mandi pada area palung, kemudian ketiganya terseret ke tengah,” jelasnya.
Melihat ada wisatawan yang terseret ke tengah laut, kemudian petugas SAR berenang ke tengah laut untuk memberikan pertolongan kepada para korban.
“Akhirnya korban berhasil dibawa ke tepian pantai dengan selamat,” ungkapnya.
Adapun dijelaskan Arief, pihaknya telah mengerahkan seluruh potensi SAR dengan jumlah mencapai 69 orang untuk mengamankan Pantai Parangtritis hingga Pantai Depok.
Sebagaimana diketahui, hari Rabu dimanfaatkan wisatawan atau umat Muslim untuk melakukan tradisi padusan sebelum menjalankan puasa.
“Konsentrasi paling banyak wisatawan yang menjalankan tradisi padusan di Pantai Parangtritis hingga Pantai Parangkusumo sehingga kita tempatkan personel di kawasan pantai tersebut,” ungkapnya.
Dikatakannya, kondisi gelombang laut saat ini tengah normal, namun dirinya mengimbau agar wisatawan mewaspadai palung laut di pantai selatan.
Dari catatannya, saat ini ada 17 titik palung laut sepanjang Pantai Parangtritis hingga Pantai Depok.
“Kami minta wisatawan tidak bermain air atau mandi di laut yang ada palungnya. Kita pasang juga rambu-rambu bahaya serta ditempatkan personel anggota SAR,” pungkasnya.