WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hingga kini beda data menjadi kendala penanganan stunting. Hal ini terjadi di Kabupaten Wonogiri.
Untuk diketahui terdapat dua sistem aplikasi gizi yang berbeda. Yakni elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPBGM) dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan.
Lantaran beda sistem dan pencatatan terjadi pula beda data stunting.
Keruan saja beda data ini membuat penanganan stunting terkendala.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek, kedua aplikasi itu menggunakan instrumen dan metodologi yang berbeda. Sehingga menghasilkan data berbeda pula.
Karena itu, data yang muncul dari kedua sistem aplikasi itu justru membuat rancu dan membingungkan.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mencontohkan, kasus stunting Wonogiri sesuai E-PPBGM sekitar 10,07 persen.
Sedangkan stunting Wonogiri yang dihasilkan dari SSGI mencapai 18 persen.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com