
JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kualitas tidur, salah satunya akan menentukan tingkat kesehatan seseorang. Orang yang kurang tidur, biasanya akan terasa capai, lelah, kurang konsentrasi hingga menurunkan daya tahan tubuh.
Karena itulah, Wakil CEO The Sleep Charity, Lisa Artis mengingatkan tidur adalah bagian penting dari kesehatan, sama halnya seperti diet dan olahraga.
“Tidur turut mempengaruhi suasana hati, perilaku, dan kesejahteraan kita secara keseluruhan. Jadi, kurang tidur dapat menyebabkan gangguan besar pada kehidupan sehari-hari seseorang,” ucapnya.
Untuk mempermudah, berikut ini ada beberapa saran dari Dr Maja Schaedel dan Lisa Artis yang dapat diterapkan agar seseorang dapat memperoleh tidur nyenyak.
- Miliki buku catatan harian tidur
“Luangkan waktu sejenak pada sore hari untuk menuliskan hal-hal apa saja yang dipikirkan atau dikhawatirkan sepanjang hari,” kata Schaedel, terkait kualitas tidur seseorang.
Hal itu, dapat membantu membiasakan tubuh dan otak untuk memahami konsep waktu bahwa siang hari adalah saat untuk berpikir, sedangkan malam hari adalah waktunya untuk istirahat dan tidur.
Adanya buku catatan harian bisa membuat seseorang mengidentifikasi permasalahan apa yang membuatnya tetap terjaga.
“Terkadang, permasalahannya ada pada kebiasaan tidur yang buruk, misalnya minum terlalu banyak kafein sebelum tidur, tidak berolahraga, atau tidak menjaga kebersihan aktivitas tidur,” katanya.
- Jangan berupaya melawan!
Tidak perlu memaksa untuk bisa tidur dengan cepat dan nyenyak. Amat baik untuk membuat kedua mata tetap terbuka menahan kantuk selama beberapa saat, sambil menjaga perasaan tetap riang dan siap tertidur dengan perlahan.
“Tidur akan menghampiri Anda. Semakin pikiran seseorang merasa rileks, maka semakin mudah ia tidur,” kata Artis.
- Tidak perlu memantau pergerakan jam
“Saat seseorang tidak melepaskan pandangan dari sebuah jam, maka pikiran akan mulai berkelana dan menghitung-hitung seberapa banyak waktu yang tersisa baginya untuk tidur,” kata Artis memberi peringatan.
Ia melanjutkan bahwa keadaan tersebut membuat pikiran seseorang berkelana terhadap hal-hal yang harus ia hadapi pada pagi hari atau hari-hari setelahnya. Hal itu turut memicu munculnya stres dan rasa cemas.
“Rasa frustrasi sering bereaksi dengan pilihan cara untuk melawan atau lari. Akibatnya, pikiran mulai berpacu, detak jantung dan tekanan darah meningkat. Pada akhirnya semua itu mencegah seseorang untuk kembali tidur,” kata Artis
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com