Beranda Umum Nasional Projo Setuju Soal Koalisi Besar Asal Jokowi Cocok, Terkait Capres: Yang Jelas,...

Projo Setuju Soal Koalisi Besar Asal Jokowi Cocok, Terkait Capres: Yang Jelas, Airlangga Masuk Bidikan Kami

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers bertajuk 'Menjawab dan Melawan Kekhawatiran Pelemahan KPK' di Restoran Bumbu Desa, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Rabu (8/9/2019) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Relawan Pro Jokowi (Projo) mendukung gagasan besar untuk membentuk koalisi besar, dengan catatan hal itu cocok bagi Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi. Ia mengatakan, selama itu kebaikan negara dan kemajuan yang baik, maka tidak ada masalah untuk melakukan koalisi besar.

“Kalau menurut Pak Jokowi cocok, buat Projo juga cocok,” kata dia dalam acara pasar murah di Tangerang, Sabtu (8/4/2023).

Adapun soal sosok calon presiden, Budi Arie memberi sinyal dukungan untuk Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

“Sekarang begini, ekonomi kita tiga tahun selama pandemi bagus tidak? Jadi dari Menko saya bilang,” kata Budi.

Ia pun menyerahkan soal calon presiden ini kepada  Presiden Jokowi.

“Yang pasti Pak Airlangga ada dalam titik bidik,” ujar dia.

Sementara itu, Airangga Hartarto mengungkapkan kedekatan antara Projo dengan Partai Golkar. Keduanya bukan lagi sekadar isyarat melainkan akan terjadi koalisi besar.

Baca Juga :  Enam Kelalaian Fatal Bos Terra Drone Hingga Sebabkan 22 Karyawan Tewas Terjebak Api

“(Kedekatan) ini namanya bukan sinyal lagi, tapi sudah gelombang karena kalau sinyal itu kecil, tapi ini sudah besar,” kata dia.

Gagasan koalisi besar sebelumnya dilontarkan oleh Presiden Jokowi saat bertemu dengan ketua umum partai pendukungnya di DPP PAN.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut setuju jika dua koalisi yang mendukungnya yaitu Koalisi Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu bergabung dalam satu koalisi besar.

Adapun di masing-masing koalisi itu terdapat calon presiden yang akan diusung oleh partainya masing-masing.

Prabowo misalnya tetap akan diusung Gerindra sebagai capres. Adapun PKB tetap ingin agar Muhaimin yang menjadi capres.

KIB sendiri belum satu suara soal capresnya. Golkar masih tetap ingin agar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden mereka di Pilpres 2024.

Sementara itu, PDIP yang masih belum membentuk koalisi diperkirakan akan bergabung dengan koalisi besar.

Baca Juga :  Bayi Perempuan Ditemukan di Keranjang Sampah di Pati, Ari-ari Masih Menempel

Namun pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, PDIP tetap akan mengajukan calonnya sendiri. Hal itu  mengingat perolehan suara PDIP di Pemilu lalu adalah yang terbesar dari partai-partai yang ada di dua koalisi tadi.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.