SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah karyawan dan pimpinan PT. BPR BKK Karangmalang Sragen menggelar acara penyerahan zakat pada kaum Duafa, anak yatim, lansia, panti asuhan dan pondok pesantren, Jumat 15 April 2023.
Penyerahan bantuan kali ini dari berikan dari sebagian dana THR karyawan dan pimpinan BKK Karangmalang di halaman kantor pusat di jalan Dewi Sartika, Karangmalang, Sragen.
Ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM , Direktur Utama BPR BKK Karangmalang, H. Raji. SE didampingi Direktur Pemasaran Sriyadi dan Direktur Umum dan Kepatuhan Suparno mengatakan, zakat itu diserahkan kepada 42 anak yatim piatu, 23 warga lansia, 9 panti, 30 masjid, dan 27 tukang becak.
“Iya, zakat itu diberikan dalam wujud uang tunai atau wujud sembako, seperti beras, minyak, dan telur, roti, gula, teh, dan lainnya,” kata H. Raji.
Sementara itu, H. Raji melalui kegiatan tersebut berharap dengan zakat itu tumbuh kepedulian kepada warga yang membutuhkan. Santunan duafa ini juga wujud terima kasih BPR kepada nasabah yang mempercayakan dananya.
“Zakat itu bagian dari THR yang diterima pegawai. Kalau zakat yang diambilkan dari gaji, sudah disetorkan ke Badan Amil Zakat (BAZ) Sragen, semoga bantuan ini bermanfaat dan berguna bagi warga yang membutuhkan,” bebernya.
Ditambahkan Raji, setelah sukses membuka kantor cabang di Nusukan, Kota Solo, BPR BKK Karangmalang, Sragen, mulai membuka pasar ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim).
Dengan membukanya itu, BKK Karangmalang menargetkan bisa mengelola dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1 triliun pada 2025 mendatang.
Ia menjelaskan BKK Karangmalang memiliki 260 karyawan yang menyebar di kantor pusat dan 15 kantor cabang. Gaji bulanan mereka, kata dia, dipotong 2,5% untuk zakat profesi dan terkumpul sebanyak Rp56,6 juta.
Dipilihnya Ngawi karena berdasarkan pengamatan belum banyak tumbuh BPR besar. Sehingga manajemen berencana membuka kantor kas di kabupaten tetangga.
Tujuannya untuk melatih pegawai menjalin keakraban dan komunikasi yang baik, serta berbagi kepada masyarakat sekitar. Karena realitanya masih banyak warga sekitar yang kurang mampu.
Raji mengatakan PT BPR BKK milik provinsi saat ini memiliki asset Rp 836 miliar dengan jumlah nasabah 75.000 dan jumlah kredit 11.000 orang serta 3.500 deposan.
Tahun lalu BPR BKK Karangmalang mampu meraup keuntungan Rp 27,156 miliar. Bagi hasil deviden diberikan ke provinsi Rp 6 miliar sebagai pemilik 51 persen saham dan Pemkab Sragen Rp 5 miliar, pemilik 49 persen saham.
Untuk kredit macet atau non performing loan (NPL) net 3,6 persen. Raji menargetkan aset BPR BKK Karangmalang bisa menyentuh angka Rp 1 triliun pada tahun 2025.
Huri Yanto