JOGLOSEMARNEWS.COM — Telur merupakan salah satu makanan yang disukai banyak orang. Berbagai alasan orang suka telur karena enak dan mudah cara memasaknya.
Saat ini harga telur di sejumlah daerah di Indonesia terus naik. Hal itu membuat sebagian orang memilih membeli dan mengonsumsi telur pecah atau retak karena harganya lebih murah. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah telur yang pecah atau retak ini aman dikonsumsi?
Dilansir dari laman Live Strong, telur merupakan salah satu makanan alami yang paling bergizi. Telur yang berukuran sedang menawarkan 5,53 gram protein, 4,18 gram lemak, dan 0,32 gram karbohidrat. Telur juga mengandung makronutrien, termasuk vitamin dan mineral. Inilah mengapa telur sangat disukai oleh banyak orang.
Namun sebuah studi yang terbitkan dalam Asian-Australia Journal of Animal Science, menemukan bahwa kualitas telur yang surat retak atau pecah sangat menurun. Selain itu, telur pecah ini kemungkinan besar akan terkontaminasi bakteri salmonella.
Melansir dari laman Food & Drug Administration (FDA), salmonella merupakan penyebab umum keracunan makanan. Sebagian besar orang yang terinfeksi salmonella mengalami diare, demam, kram perut, dan muntah 12 hingga 72 jam setelah terinfeksi. Gejala yang muncul biasanya berlangsung selama 4 hingga 7 hari.
Namun, pada beberapa orang, diare akibat bakteri ini dapat sangat parah sehingga perlu dirawat di rumah sakit. Pada pasien-pasien ini, infeksi salmonella dapat menyebar dari usus ke aliran darah, dan kemudian ke bagian tubuh lainnya, dan dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diobati dengan antibiotik.
Beberapa orang bahkan berisiko lebih tinggi mengalami penyakit yang parah, termasuk anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti pasien transplantasi dan orang dengan HIV/AIDS, kanker, dan diabetes.
Karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengikuti panduan keamanan saat membeli, menyimpan, dan memasak telur. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan menurut FDA:
1. Memebeli Telur
– Beli telur yang dijual dari lemari es atau kotak pendingin.
– Buka karton dan pastikan telurnya bersih dan cangkangnya tidak retak.
2. Menyimpan Telur
– Simpan segera di lemari es yang bersih pada suhu di bawah 4 derajat celsius.
– Simpan telur dalam karton dan gunakan dalam waktu 3 minggu untuk mendapatkan kualitas terbaik.
– Makan telur yang sudah direbus dalam waktu 1 minggu setelah dimasak.
– Gunakan telur beku dalam waktu 1 tahun. Telur tidak boleh dibekukan di dalam cangkangnya. Untuk membekukan telur utuh, kocok kuning telur dan putih telur secara bersamaan.
– Dinginkan sisa hidangan telur matang dan gunakan dalam 3 hingga 4 hari.
3. Memasak telur
Cuci tangan, perkakas, peralatan, dan permukaan kerja dengan air sabun sebelum dan sesudah bersentuhan dengan telur mentah dan makanan yang mengandung telur mentah. Setelah itu, lakukan beberapa tips ini:
– Masak telur hingga kuning telur dan putihnya mengeras.
– Hidangan yang mengandung telur harus dimasak pada suhu 70 derajat celsius.
– Untuk resep yang membutuhkan telur mentah atau kurang matang saat hidangan disajikan seperti saus salad Caesar dan es krim buatan sendiri, gunakan telur cangkang yang telah diolah untuk menghancurkan Salmonella, dengan pasteurisasi atau metode lain yang disetujui, atau produk telur yang dipasteurisasi.
4. Menyajikan telur
– Sajikan telur matang seperti telur rebus dan telur goreng dan makanan yang mengandung telur segera setelah dimasak. Telur yang dimasak dan hidangan telur dapat didinginkan untuk disajikan nanti, tetapi harus dipanaskan kembali hingga 70 derajat celsius sebelum disajikan.
– Jangan pernah meninggalkan telur atau piring telur yang sudah matang di luar lemari es selama lebih dari 2 jam atau lebih dari 1 jam saat suhu di atas 32 derajat celsius. Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tumbuh dengan cepat pada suhu ini.
– Untuk perencanaan pesta, jaga agar hidangan telur panas tetap panas dan hidangan telur dingin tetap dingin.
– Simpan hidangan telur dalam lemari es sampai waktunya disajikan.
– Sajikan sepiring kecil hidangan telur yang dipanaskan kembali sekaligus untuk memastikan makanan tetap pada suhu yang tepat. Isi ulang sesuai kebutuhan, atau setidaknya setiap 2 jam.
– Simpan piring telur dingin di atas es jika ingin bertahan lebih dari 2 jam.