SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gara-gara rusak bertahun-tahun dan menjadi jalan utama akses pertanian, sejumlah petani di Dukuh Bakalan, Desa Peleman, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah rela iuran bersama untuk membeli semen dan pasir untuk menggecor jalan rusak sepanjang 200 meter, yang digunakan warga sebagai akses petani menuju ke sawah, Minggu (14/5/2023) pagi.
Fajar Sutopo (37) salah satu warga Dukuh Bakalan RT 21, Peleman, Gemolong, Sragen ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM membenarkan aksi warga atau petani tersebut cor jalan dengan biaya iuran pribadi dari hasil panen Padi.
“Ini kerja bakti ngecor jalan dengan panjang 200 meter dengan anggaran 30 juta rupiah dari hasil iuran setiap habis panen padi, kadang ada yang iuran gabah 1 tenggok ada juga yang iuran setengah karung dan ada yang iuran 1 karung gabah untuk membantu perbaikan jalan menuju ke sawah,” kata Fajar Sutopo, Senin (15/5/2023).
Fajar Sutopo menceritakan, awal mula warga tergerak memperbaiki jalan rusak setelah prihatin dengan kondisi yang ada, bahkan warga menabung sudah bertahun-tahun.
‘Itukan jalan aksi warga, warga swadaya iuran gabah puluhan tahun mas tapi hasilnya buat bikin talud, beli kursi dan beli peralatan RT dan ini terakhir buat ngecor lagi ini,” jelasnya.
Alasan warga pilih mandiri membangun jalan dan tidak mengajukan ke pemerintah desa dengan alasan terlalu lama respon pemerintah.
“Sudah mengajukan tapi belum ada tindak lanjutnya terus warga pengennya jalan agar cepat cepat dibangun dan bagus karena ini jalan penting untuk akses tanam padi dan akses ketika panen, sebelumnya kondisi jelek banyak batu batuan,” bebernya.
Mendengar kondisi warga dan petani di wilayah kampung Bakalan, Peleman, Gemolong bangun jalan dengan biaya pribadi, membuat anggota DPRD Jawa Tengah Sriyanto Saputro dari fraksi Partai Gerindra mendadak menemui warga dan petani yang tengah melakukan pengecoran jalan akses pertanian tersebut.
Sriyanto Saputro menyampaikan ia mendapatkan informasi pertamakali dari temannya yang berada di Desa Peleman.
“Saya dikabari sedulur saya disini bahwa warga sini saking pengen lingkungannya baik mulai melakukan kerja bakti bersama mengecor jalan, yang menarik apa uang untuk membangun jalan tersebut hasil dari iuran hasil panen, warga iuran ada yang satu tengok gabah dan hasil iuran tersebut buat membangun jalan tersebut,” kata Sriyanto.
Sriyanto juga mengapresiasi warga tergugah bangun jalan sendiri, untuk akses pertanian masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat banyak.
“Menurut warga kenapa gak pakai dana desa atau ngak pakai dana aspirasi, ternyata bukan karena desa tidak perhatian tapi kerana desa itu kayaknya jankauan banyak dan dusun ini belum kebagian, tapi warga ngak sabar akhirnya mereka bangun sendiri, akhirnya saya apresiasi, warga meskipun belum kenal saya sebagai DPRD Jawa Tengah, karena ini dapil saya dan saya punya kewajiban menyengkuyung akhirnya kita bersama-sama,” ujarnya.
Huri Yanto