KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Memperingati Milad ke-1 Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA) menggelar seminar nasional bertema “Peningkatan Sumber Daya Manusia Era Society 5.0” di aula kampus UMUKA, Rabu (17/5/2023).
Seminar secara Hybrid tersebut memaparkan problematika riil peralihan dari tenaga kerja manusia ke tenaga kerja mesin.
Pasalnya, sektor industri di banyak negara maju hingga negara berkembang sudah beralih menggunakan kerja mesin, karena jauh lebih efisien, murah dan cepat dibanding kerja manusia.
Tak pelak, kerja mesin itu secara otomatis juga akan memunculkan dampak logis termasuk bertambahnya pengangguran dan secara ekonomi serta masalah sosial.
Seminar tersebut menghadirkan dua pembicara nasional yakni Staf Khusus Kementrian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Dr Ravik Karsidi MS dan Dirjen GTK Kemendikbud Ristek Prof Dr Nunuk Suryani MPd dan Wakil Rektor I UMUKA Dr Hassan Suryono SH MH MPd.
Adapun moderatornya adalah Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis UMUKA, Dr Ir Diwi Acita Irawati MP.
Rektor UMUKA, Dr Muhammad Samsuri MSi yang hadir pada seminar tersebut mengatakan, menghadapi tantangan zaman era society 5.0, maka mutlak Bangsa ini harus mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif sehingga bisa beradaptasi.
“Satu di antaranya adalah semua pihak harus meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk secara spesifik seperti pendidikan Informasi Teknologi (IT),” ungkap Muhammad Samsuri M.Si.
Adapun pada paparannya, Staf Khusus Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Dr Ravik Karsidi MS mengatakan, ide era society 5.0 berawal dari Jepang yang mana kemajuan teknologi maju pesat namun di satu sisi terjadi krisis SDM produktif.
“Saat ini problem yakni SDM negara maju tapi kekurangan tenaga produktif,” ungkap Prof Dr Ravik Karsidi.
Untuk itu, mengikuti perkembangan tersebut mutlak generasi sekarang harus menyiapkan diri menuju era society 5.0 dengan menguasai masalah digitalisasi.
Sementara itu Dirjen GTK Kemendikbud Ristek Prof Dr Nunuk Suryani MPd menyebutkan, berdasarkan data terkini, terjadi tragisme yakni rasa percaya diri mahasiswa menatap masa depan tergolong rendah.
Hal itu terjadi disebabkan banyak faktor di antaranya rendahnya budaya literasi terutama saat pandemi Covid-19.
“Ini menjadi problem ketika rasa percaya diri mahasiswa sekarang pasca Covid 19 terbilang rendah maka perlu gerakan sporadis menekankan peningkatan partisipasi dan kwalitas pendidikan disegala lini,” tandas Prof Nunuk Suryani. Beni Indra