JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sukoharjo

Halal Bi Halal RT 06 Jetis Permai, Habib Ali Al Jufri: Awas, Terlalu Sering Posting Makanan Bisa Menjurus Dosa

halal bi halal
Habib Ali Bin Idrus Al Jufri saat memberikan tausyiah dalam Silaturahmi Halal Bi Halal warga Jetis Permai RT 06/10, Gentan, Baki, Sukoharjo, Sabtu (6/5/2023) / Foto: Suhamdani

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM Posting makanan di media sosial (Medsos) pada era digital sekarang ini sepertinya sudah menjadi hal yang lazim dan dianggap biasa-biasa saja.

Sering terjadi, keluarga-keluarga yang berwisata kuliner ke sebuah resto, lalu  memposting foto atau video mereka saat menikmati kuliner di status Facebook, Twitter atau WAG.

Kebiasaan tersebut memang sudah menjadi tren atau sebuah fenomena. Namun hati-hati, karena menurut Ali Bin Idrus Al Jufri, tindakan seperti itu berpotensi menjurus pada dosa.

Pasalnya, menurut Ali Al Jufri, posting makanan di media sosial tersebut, secara tak langsung membuat orang yang melihat merasa lapar.

“Kita telah membuat orang lain merasa lapar, tapi kita hanya pamer dan tidak memberi mereka makanan. Ini sebuah tindakan yang menjurus ke arah dosa,” ujar Habib Ali saat memberikan tausyiah dalam acara Silaturahmi Halal Bi Halal warga Jetis Permai RT 06/10, Gentan, Baki, Sukoharjo, Sabtu (6/5/2023) malam.

Baca Juga :  Kasus Pembunuhan Mutilasi Bengawan Solo, Polres Sukoharjo Temukan Golok yang Diduga Milik Pelaku

Dengan nada candaan, Habib Ali menyarankan, kalau kita memang mau memposting di media sosial saat sedang menikmati kuliner, kita harus berbagi dengan orang-orang yang melihat postingan kita.

“Kalau perlu, kita kirim makanan ke orang yang tinggal di Jakarta yang kebetulan melihat postingan kita,” ujar Habi Ali, disambut tawa hadirin.

Contoh yang dipaparkan Habib Ali di atas, hanyalah sebagian kecil dari perwujudan ajaran Islam, di mana manusia haruslah saling membantu satu sama lain.

Dalam kehidupan bermasyarakat, demikian Habib Ali, umat Muslim disarankan untuk saling berkabar dengan semua tetangga dan menjalin silaturahmi.

Baca Juga :  UNY Ajak Guru MTS Muhammadiyah Tawangsari Manfaatkan AI untuk Pembelajaran

“Sebaik-baiknya ibadah seseorang, jika ia memutuskan tali silaturahmi dengan sesama, hal itu tak ada gunanya di hadapan Allah,” beber Habib Ali.

Pada bagian lain, Habib Ali menyentil, kini banyak orang yang umroh atau naik haji berkali-kali, tapi tidak memperhatikan atau membantu tetangga kanan kiri. Hal itu, menurut Habib Ali tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.

Untuk itulah, Habib Ali menyarankan umat Muslim untuk menjalin silarurahmi dengan siapapun, dari latar belakang asal, ekonomi atau agama apapun.

“Kunjungilah semua orang, termasuk musuh-musuhmu. Karena dengan demikian, hal itu menjadi berkah,” ujarnya.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com